Berawal dari Perintisan Bukit Kemantan, Kosak Jaga Lingkungan Alam Dusun Sebuak
Berawal dari tiga remaja, merintis jalan menuju bukti Kemantan yang pada saat itu sedang maraknya.
Penulis: Zulfikri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Berawal dari merintis jalan ke bukit Kemantan, Komunitas Alam Sebuak (Kosak) kenalkan objek wisata pendaki bukti di daerah Dusun Sebuak Desa Nanga Tayap Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang, Selasa 15 Desember 2020.
Berawal dari tiga remaja, merintis jalan menuju bukti Kemantan yang pada saat itu sedang maraknya pendaki yang menjajal setiap bukti di kecamatan Nanga Tayap dan Kecamatan Tumbang titi.
Alfonsius Rizky (20) ketua Kosak menceritakan dibentuknya Kosak, Berawal dari sewaktu merintis jalan menuju sebuah bukit.
Disaat istirahat temannya terpikir sebuah ide yang baik untuk memperkenalkan objek wisata perbukitan melalui sebuah komunitas pecinta alam.
Baca juga: Laka Beruntun di Jembatan Kapuas 2, Saksi Ungkap Detik - Detik Truk Bermuatan Batu Alami Rem Blong
Akhirnya, terbentuklah komunitas pertama bernama Petas.
Setelah dibicarakan lebih lanjut, nama Petas tidak sesuai dengan ekspektasi.
Kemudian berganti menjadi Kopak yaitu komunitas pecinta alam sebuak.
Selama 2 minggu menggunakan nama Kopak, komunitas yang berjumlah tiga orang ini merasa tidak cocok.
Maka dari itu, komunitas ini berganti nama kembali menjadi Kosak adalah Komunitas Alam Sebuak serta sampai sekarang nama ini masih digunakan.
Kosak dibentuk pada Rabu 13 Mei 2018 dan tergabung dalam Forum Aliansi Pemuda Pecinta Alam Ketapang (ALPAA).
Sampai saat ini, Kosak sudah memiliki 14 anggota dari Dusun Sebuak sendiri maupun dari luar Dusun Sebuak.
"Kosak sebagai komunitas pecinta alam memiliki agenda rutin setiap tahunnya memperkenalkan objek bukit bagi pendaki yang akan berkunjung ke Dusun Sebuak. "Agenda rutin Kosak adalah ekspedisi ke beberapa bukit di wilayah Dusun Sebuak serta mrlakukan konservasi bukit diareal tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, tujuan dibentuknya Kosak untuk memajukan objek wisata di Dusun Sebuak seperti objek wisata perbukitan dan air terjun.
Pria asal Dusun Sebuak ini berharap Komunitas pecinta alam tidak hanya sekedar nama tetap harus bertanggung jawab menjaga dan melestarikan alam serta bagi semua pendaki yang datang harus menjaga adat-istiadat daerah tersebut.
"Tidak lupa diingatkan ketika membawa makanan jangan lupa sampah dibawa pulang demi menjaga lingkungan alam yang bersih," pungkasnya. (*)