Tagana Masuk Sekolah, Ini Penjelasan Dinas Sosial P3AP2KB dan Tagana
Achmad menjelaskan, kegiatan hari pertama pihaknya melaksanakan di dua sekolah SD yaitu, SDN 11 di Desa Tanjung Karang dan di SDN 29 Desa Tanjung Jati
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (Dinas Sosial dan P3AP2KB) Kabupaten Kapuas Hulu, bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kapuas Hulu telah melaksanakan kegiatan Tagana Masuk Sekolah (TMS) di SD sejumlah wilayah Kapuas Hulu.
Kabid Sosial Dinas Sosial P3AP2KB Kabupaten Kapuas, Achmad Syahrizal menyatakan, kegiatan tersebut dimulai dari tanggal 15 dan 17 Desember 2020.
"Kami laksanakan di 3 titik sekolah, dengan memilih sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) dijadikan Lokasi kegiatan Tagana Masuk Sekolah," ujarnya kepada wartawan, Selasa 15 Desember 2020.
Achmad menjelaskan, kegiatan hari pertama pihaknya melaksanakan di dua sekolah SD yaitu, SDN 11 di Desa Tanjung Karang dan di SDN 29 Desa Tanjung Jati dan SDN 03 Teluk Barak yang akan dilaksanakan hari Kamis 17 Desember 2020.
"Kegiatan yang kami laksanakan tersebut, sangat penting untuk dilaksanakan, sesuai dengan edaran bersama Kementerian Sosial dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 4 Tahun 2019 dan No.1 tahun 2019 Tentang Mitigasi Kebencanaan pada satuan pendidikan melalui program Tagana Masuk sekolah," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu Salurkan Bantuan Sembako ke Warga di Tiga Kecamatan
Diharapkan adanya kegiatan Tagana Masuk Sekolah tersebut, bisa menjadi contoh agar semua siswa sekolah ketika bencana datang, mampu memberikan penangangulan bencana dilingkunga nya sendiri.
"Paling tidak di dalam keluarganya sendiri," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Tagana Kapuas Hulu M.Hatta Kusumadinata menyatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya memberikan pemahaman kepada siswa terkait bagaimana menghadapi bencana alam.
"Kita tahu bersama bahwa, Kabupaten Kapuas Hulu sangat rawan akan terjadi bencana alam," ujarnya.
Menurutnya, adanya kegiatan seperti ini bisa memberikan edukasi dan penyadaran kepada siswa SD, yang merupakan generasi muda, agar paham dalam penanganan ketika terjadi bencana alam.
"Mudah-mudahan apa yang kami laksanakan ini, bisa memberikan manfaat besar bagi siswa SD, dalam memahami ketika ada bencana alam. Kami yakin, satu perbuatan yang lebih baik dari seribu ucapan, karena hidup butuh aksi, dan pembuktian bukan basa basi dan ocehan," ungkapnya. (*)