SOAL dan JAWABAN TVRI Jumat 4 Desember 2020 SD Kelas 1-3, Tugas TVRI 1 2 3 SD Mengenal Tokoh bangsa

Materi yang dibahas untuk siswa SD kelas 1 2 dan 3 yang tayang pukul 08.30 - 09.00 WIB adalah Mengenal Tokoh bangsa.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TVRI
Ilustrasi belajar dari rumah SD Kelas 1-3 Jumat 4 Desenber 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Belajar dari rumah (BDR) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali disiarkan di TVRI untuk pekan ke-21 tahun ajaran 2020/2021 atau pekan ke-34 masa Covid-19, Jumat 4 Desember 2020.

Seperti diketahui saat siswa-siswa Sebagian besar masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Materi yang dibahas untuk siswa SD kelas 1 2 dan 3 yang tayang pukul 08.30 - 09.00 WIB adalah Mengenal Tokoh bangsa.

Baca juga: Soal dan Jawaban TVRI Jumat 4 Desember 2020 Kelas 4-6 SD, Belajar dari Rumah Materi Pengelolaan Data

Baca juga: Soal dan Jawaban TVRI Jumat 4 Desember 2020 Kelas 1-3 SD, Materi Belajar Mengenal Tokoh Bangsa

Setelah menyimak pembahasan, siswa-siswa akan diminta menjawab soal-soal berikut sebagai tugas.

Simak pembahasannya seperti yang dirangkum tribunpontianak.co.id:

Soal

1.     Apa jasa Tan Malaka bagi bangsa Indonesia? Coba dijelaskan, ya!

2.     Hal baik apa yang bisa kita tiru dari Mohammad Hatta?

3.     Apa yang kamu sukai dari Dr. Cipto Mangunkusumo?

4.     Apakah menurutmu perjuangan Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan sama besarnya dengan perang melawan penjajahan? Jelaskan!

Jawaban

1.       Jasa-jasa Tan Malaka untuk kemerdekaan Indonesia diantaranya adalah:

-         Menciptakan nama “Republik Indonesia” pada buku “Naar de Republiek Indonesia” atau “Menuju Republik Indonesia” di tahun 1925. Konon buku ini yang menjadi inspirasi Soekarno dan para pejuang lainnya untuk melakukan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

-         Tan Malaka menginginkan kemerdekaan penuh dari penjajah. Take it or leave it. Merdeka total atau tidak seluruhnya. Semboyan yang paling terkenal dari tokoh ini adalah “tuan rumah tak akan berunding dengan maling yang menjarah rumahnya”. Sayangnya keinginan ini ditolak oleh Soekarno.

-         Menulis brosur “Massa Aksi” yang diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia. Brosur ini menjadi pegangan para penggerak massa untuk membuat demo kepada pemerintah Belanda saat itu.

-         Membuat sebuah perkumpulan yang bernama “Persatuan Perjuangan”. Perkumpulan ini berisikan organisasi-organisasi yang menolak perjuangan diplomasi pemerintah Indonesia pada saat itu. Perkumpulan ini juga didukung oleh Jenderal Sudirman. Beberapa orang menganggap ini adalah cikal bakal terbentuknya TKR yang kemudian bertransformasi menjadi TNI.

-         Buku-buku karangan beliau banyak menjadi pegangan para penggerak kemerdekaan pada masa itu.

-         Menurut beberapa sumber, Tan Malaka adalah salah seorang calon pengganti Soekarno jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada Presiden pertama itu.

2. Hal baik apa yang bisa kita tiru dari Mohammad Hatta

-         Demokratis

Bung Hatta  selalu menekankan pada rekan-rekannyanya agar tetap bersikap  demokratis  sekalipun  berada di pengasingan.

-         Menjunjung Tinggi Nasionalisme

Wakil Presiden RI yang pertama ini selalu menebar semangat kebangsaan dan nasionalisme. Ia selalu  menempatkan  kepentingan bangsa dan negara dibandingkan kepentingan pribadi dan golongan.

-         Pekerja Keras

Kebenciannya terhadap kolonial Belanda membuatnya selalu bekerja keras ketika memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dahulu.

-         Tidak Mau Memanfaatkan Jabatan

Sewaktu masih hidup, Bung Hatta sangat menginginkan sepatu merek ternama. Oleh karena itu, ia menyimpan guntingan iklan dari sepatu tersebut dan mengumpulkan uang agar bisa membeli sepatu yang diinginkannya. Padahal dengan statusnya yang kala itu menjabat sebagai Wakil Presiden ia bisa saja memanfaatkan jabatannya. Namun, Bung Hatta memilih untuk tidak meminta sesuatu karena kepentingannya sendiri.  

-         Rendah Hati

Sewaktu berangkat ke tanah suci, Bung Hatta pergi menggunakan biaya sendiri. Padahal, Bung Karno sudah menawarinya untuk pergi dengan menggunakan biaya yang ditanggung oleh negara.  Tapi, Bung Hatta menolaknya, ia lebih memilih untuk naik haji menggunakana biaya sendiri sebagai rakyat biasa.

3.  Hal yang saya sukai dari Dr. Cipto Mangunkusumo adalah sejak kecil, ia memanfaatkan waktunya untuk belajar dengan tekun, kemudian saat sudah menjadi dokter ilmunya digunakan untuk membantu sesama.Beliau juga gigih memperjuangkan hak bangsa Indonesia melalui berbagai organisasi dan mempertahankan ideologinya dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Secara rinci berikut peran yang patut diteladani dari Dr. Cipto Mangunkusumo

- Dokter yang Membantu Masyarakat

Di masa mudanya, Cipto Mangunkusumo menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar ilmu kedokteran dengan gigih. Beliau ingin ilmunya bermanfaat untuk membantu sesama. Karena sering membantu masyarakat, dr. Cipto Mangunkusumo dikenal sebagai “Dokter Rakyat”. Bahkan, dr. Cipto Mangunkusumo berperan penting dalam penanganan wabah pes di kota Malang pada 1910 - 1911.

-         Peran dr. Cipto Mangunkusumo dalam Memperjuangkan Kemerdekaan

Selain mendalami ilmu kedokteran, dr. Cipto Mangunkusumo juga kritis dalam memperjuangkan bangsa Indonesia agar bebas dari kungkungan penjajah.

Beliau melakukan perlawanan melawan penjajah dengan membuat tulisan yang diterbitkan di koran.

Tidak hanya itu, dr. Cipto Mangunkusumo bergabung dengan sebuah organisasi pemuda Budi Utomo, pada 1908.

Organisasi Budi Utomo merupakan salah satu titik awal perjuangan melawan penjajah, teman-teman.

4. Iya, perjuangan Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan sama besarnya dengan perang melawan penjajahan.

- Ki Hajar Dewantara Aktif Membangkitkan Semangat antikolonial Melalui Tulisan-tulisannya.

Tulisannya yang paling terkenal berjudul “Als ik een Nederlander was”- Seandainya Aku Seorang Belanda- yang dimuat di surat kabar De Expres milik Douwes Dekker pada 13 Juli 1913. Tulisan ini merupakan bentuk sindiran keras atas rencana pemerintah Hindia Belanda yang ingin mengumpulkan sumbangan dari inlander (sebutan untuk kaum pribumi) untuk mendanai pesta 100 tahun perayaan kemerdekaan Belanda dari Perancis.

-         Aktif dalam organisasi sosial dan politik

Bernama lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, Ki Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Ia juga mendirikan Indische Partij bertujuan mencapai Indonesia merdeka, membentuk Komite Bumipoetra

-         Mendirikan Sebuah Perguruan yang Bercorak Nasional (Taman Siswa)

Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.

-         Ki Hajar Dewantara gigih memperjuangkan Hak.

Ki Hajar Dewantoro merupakan satu dari sekian keturunan Bangsawan Jawa, ia rela menanggalkan silsilah kebangsawanannya agar lebih luwes memperjuangkan kemerdekaan Indonesia bersama rakyat. 

Ia membuat Tulisan yang meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia. dan masih ada banyak lainnya.

*Disclaimer: Kunci jawaban soal ini hanya digunakan oleh orangtua untuk memandu proses belajar anak dari rumah.

Selengkapnya berikut jadwal TVRI dan Materi Belajar di Rumah TVRI pekan ke-34 dilansir dari laman kemdikbud.go.id, Jumat 4 Desember 2020 sebagai berikut:

08.00 - 08.30 WIB (PAUD)

Aku Bisa Jadi Anak Hebat

08.30 – 09.00 WIB (SD Kelas 1-3)

Mengenal Para Tokoh Bangsa

09.00 - 09.30 WIB (SD Kelas 4-6)

Pengelolaan Data (Diagram)

09.30-10.00 WIB (SMP)

Optimisme Bumi: Menemukan Jalan Kembali Bagi Hewan

10.00 – 10:05 WIB (Let's Learn English)

Pelajaran 41: Kerja Tim Paling Efektif bersama Tim

10.05-10.30 WIB (SMA/SMK)

Film Perspektif dan Persepsi

10.30-11.00 WIB (Keluarga Indonesia)

Beranda Pak RT: Apa itu Pembelajaran Kontekstual?

LINK live streaming TVRI Belajar di Rumah:

1. Vidio Klik Link>>>

2. MeTube Klik Link>>>

3. TVRI Klik Link>>>

4. UseeTV Klik Link>>>

5. TVRI (2) Klik Link>>>

6. TV Bersama Klik Link>>>

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved