Kampung Bakol Desa Sungai Belidak Jadi Ikon Wisata Baru di Kubu Raya
Kampung Bakol itupun nantinya akan menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Kubu Raya,
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan Kampung Bakol Desa Sungai Belidak, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, pada Minggu 29 November 2020.
Kampung Bakol itupun nantinya akan menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Kubu Raya, khususnya menjadi pusat kegiatan kerajinan anyaman bakul yang dilakukan oleh masyarakat.
Wisata Kampong Bakol ini menyediakan bahan baku serat alam untuk anyaman.
Selain itu menjadi tempat pelatihan menganyam bakul serta sentra penampungan hasil anyaman bakul dari para perajin, baik yang ada di Desa Sungai Belidak maupun desa dan kecamatan lainnya di Kabupaten Kubu Raya.
Disampaikan Ketua Kampung Bakol Desa Sungai Belidak, Juliansyah mengatakan bahwa pihaknya memberdayakan anak-anak disekitar.
Selain dari pemuda karang taruna desa, di Sungai Belidak juga ada organisasi Persatuan Anak Sungai Belidak.
Baca juga: Bupati Muda Nilai QRIS Percepat Wujudkan Digitalisasi UMKM
Para pemuda desa tersebut, menurut dia, punya komitmen kuat untuk memajukan desa.
Khususnya mengangkat apa yang menjadi potensi desa sehingga punya nilai tambah.
“Sudah dua yang kita punya. Pertama Wisata Religi Darul Fikri, dan kedua Kampung Bakol ini,” ujarnya.
Lebih jauh demi memajukan kampung wisata ini, kata dia pihaknya juga telah mengagendakan kegiatan pelatihan menganyam bakul ini bagi anak-anak muda desa lainnya
Sebab, menurutnya, saat ini para penganyam rata-rata berusia 40 tahun ke atas.
“Nah, insya insya Allah awal tahun nanti akan ada pelatihan penganyaman khususnya bagi anak-anak muda Desa Sungai Belidak,” ungkapnya.
Saat inipun ia menuturkan, warga desa tengah sibuk menyiapkan pesanan bakul anyaman sebanyak 6 ribu buah.
Selain itu juga ada pesanan bahan baku sebanyak 3 ton.
Kemudian pesanan bahan baku juga datang dari Dinas Koperasi sebanyak 1,5 setengah ton. Selain itu ada pesanan bahan baku dari kecamatan lain sebanyak 200 kilogram.
“Nah, kita patut berbangga dengan kampung bakol karena kita bisa berjalan terlebih dahulu sebelum peraturan bupati tentang itu diterbitkan,"
"Sangat luar biasa program ini karena menjadi penghasilan tambahan warga sehari-harinya,” ucapnya.