NIAT Sholat Fajar Sholat Qobliyah Subuh Lengkap Doa Dzikir Shalat Subuh, Pahala Bak Dunia & Seisinya
Satu di antara amalan ringan dengan pahala istimewa berlimpah ruah itu yakni mengerjakan sholat sunnah sebelum Sholat Subuh.
Kemudian selayaknya gerakan sholat pada umumnya.
Mulai dari takbiratul ihram, rukuk, sujud hingga membaca tasyahud dan salam
Baca juga: NIAT Sholat Sunah 2 Rakaat Sebelum Subuh dan Bacaan Dzikir Usai Sholat
2. Membaca surat al-fatihah dan surat-surat al-Qur’an
Pada rakaat pertama membaca surat al-fatihah dan kemudian kemudian membaca surat Al-Kafirun.
Dan pada rakaat yang kedua setelah membaca surat Al-Fatihah, kemudian membaca surat al-Ikhlas.
3. Dzikir Usai Sholat Sunnah Qabliyah Subuh/Fajar
Setelah dua rakaat kemudian salam kemudian membaca dzikir shalat sunnah qabliyah subuh. Berdasarkan dalil hadits riwayat Ibnu Sinni dan Al-Hakim, dzikir yang dibaca setelah selesai mengerjakan shalat sunnah sebelum subuh adalah sebagai berikut:
اَللهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَمِيْمَائِيْلَ وَمُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Latin: Allahumma rabba jibrila wa israfila wa mika-ila wamuhammadinin-nabiyyi, a’udzubika minan-nar (dibaca 33 x)
Artinya: Ya Allah, wahai Tuhan dari Jibril, Israfil, Mikail, dan Nabi Muhammad. Aku berlindung diri dengan Engkau dari Neraka. (HR. Ibnu Sinni dan Al-Hakim).
Dikutip dari laman rumaysho.com, berikut adalah penjelasan tentang keutamaan salat sunnah qobliyah Subuh:
Dalam Shahih Muslim telah disebutkan mengenai keutamaan salat ini dalam beberapa hadits, juga dijelaskan anjuran menjaganya, begitu pula diterangkan mengenai ringkasnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam melakukan salat tersebut.
Baca juga: NIAT Sholat Sunnah 2 Rakaat Sebelum Subuh dan Dzikir Usai Sholat Qobliyah Subuh atau Sholat Fajar
Dalil yang menunjukkan bahwa salat sunnah qobliyah Shubuh atau salat Sunnah Fajar dilakukan dengan raka’at yang ringan, adalah hadits dari Nafi’, dari Ibnu ‘Umar yang berkata bahwa Ummul Mukminin Hafshoh pernah mengabarkan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ مِنَ الأَذَانِ لِصَلاَةِ الصُّبْحِ وَبَدَا الصُّبْحُ رَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تُقَامَ الصَّلاَةُ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu diam antara adzannya muadzin hingga salat Shubuh. Sebelum salat Shubuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka’at ringan.” (HR. Bukhari no. 618 dan Muslim no. 723).