UPDATE KASUS Gisel, Pakar Skakmat Gisel Hingga Kunci Jawaban Video 19 Detik Pada Tahi Lalat
Kanjeng Raden Mas Tumenggung (KRMT) Roy Suryo Notodiprojo Pakar Telematika menyoroti video 19 detik mirip Gisel.
"Dari responnya Gisel, dia tidak langsung membantah, mengatakan iya atau tidak," ungkap Nunki.
Malahan, lanjut sang pakar ekspresi, Gisel merasa sebagai korban.
Baca juga: HOTMAN Paris Bandingkan Video Mirip Gisel dengan Kasus Cut Tari, Singgung Cara Merekam Video
Baca juga: VIDEO 19 Detik Mirip Gisel Berbuntut Panjang, Polisi Selidiki Sampai Panggil Ahli Bahasa & Ahli ITE
Baca juga: KASUS Gisel Terkini, Temuan Mencengangkan Pakar Telematika Hingga Komentar Roy Marten
"Justru yang bunda lihat, dia merasa sebagai korban," ucap sang pakar ekspresi.
Padahal, jika memang bukan pelaku, Gisel seharunya langsung sedari awal membantah keras dia pelaku dalam video syur tersebut.
"Karena, kalau merasa sebagai korban dan bukan melakukannya. Harusnya langsung mengklarifikasi, itu bukan saya.
Misalnya kalau dia bukan pelakunya, justru dia yang paling lantang berteriak untuk membuktikan jika itu bukan dia," papar sang pakar ekspresi.
Lantas, sang pakar ekspresi mengungkapkan kejanggalan.
Kejanggalan tersebut adalah Gisel terlihat santai, tak menantang balik orang yang sudah memberikan tuduhan itu kepadanya.
"Kok ada yang aneh juga di sini. Biasanya orang, ketika dia merasa tidak bersalah seperti yang dituduhkan,
itu justru teriakannya yang paling nyaring untuk menantang orang-orang untuk membuktikan kalau itu bukan dia.
Tapi justru Gisel tidak melakukannya," ungkap Nunik.
"Gisel melakukan yang sebaliknya, dia merasa dikorbankan. Tapi kok tidak memperjuangkan untuk mengatakan dengan tegas itu bukan saya, seperti yang biasa korban-korban lakukan ketika dia tidak merasa bersalah," ungkap pakar ekspresi.
Kedepankan Azas Praduga Tak Bersalah
Lebih lanjut, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut meminta agar masyarakat mengedepankan azas praduga tidak bersalah.
"Kita kedepankan azas praduga tidak bersalah terlebih dahulu, karena sosok-sosok dalam video saat ini banyak sekali terdapat kemiripan, apalagi postur seperti ini sering muncul dalam video-video Korea atau Tiongkok."