Yusran Anizam Angkat Bicara Soal Keseriusan Penanganan Covid-19 di Kubu Raya
Menanggapi hal itupun, Ketua Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam menyampaikan bahwa, pihaknya
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Gubernur Kalimantan Barat H Sutarmidji merencanakan untuk menurunkan Satgas Provinsi dalam membantu membackup penanganan dan pencegahan COVID-19 di kabupaten/kota se Kalimantan Barat.
Menanggapi hal itupun, Ketua Harian Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam menyampaikan bahwa, pihaknya hingga saat ini masih terus berupaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19, khususnya di wilayah Kabupaten Kubu Raya.
"Saat ini Kubu Raya masih zona orange dan selaku Ketua Harian saya sampaikan berdasarkan data dan fakta upaya yang dilakukan, Tim Kabupaten masih sanggup menangani seperti selama ini,"
"Kita semua tetap berusaha keras untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar terhindar dari wabah Covid-19," ungkap Yusran kepada Tribun, pada Minggu 8 November 2020.
Ia menjelaskan, selama inipun pihaknya mengambil langkah silent dalam hal penanganan Covid-19. Dengan tujuan tidak ingin memunculkan kepanikan berlebih di masyarakat.
Baca juga: Gubernur Kalbar Segera Back Up Penanganan Covid-19, Polda Sebut Upaya Pencegahan Dilakukan Maksimal
"Strategi kita memang silent, tak usah buat masyarakat panik. Contoh saat awal-awal dulu sekitar bulan April ribuan TKI yang datang dari Malaysia mau pulang ke Jawa tak ada pesawat tak ada kapal, mereka menyebar tinggal di pelosok-pelosok di Kubu Raya,"
"Tim medis mendatangi untuk periksa, tak kita ekspose apalagi diblowup. Masyarakat bahu membahu membantu saudara-sudara kita itu semua,"
"Kenyataannya aman-aman saja, tak ada cluster baru di Kubu Raya. Bahkan kita pernah memulangkan TKI via kapal laut sebanyak 109 orang sekali pulang. Tak panik atau heboh-heboh," sampainya.
Lebih lanjut, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Daerah, Yusran mengatakan banyak program-progrma yang sudah dan terus dilakukan.
"Baik penggunaan masker bahkan dengan edukasi menjadikan maskerku pakaianku. Bahkan semua elemen sampai desa-desa didorong buat dan bagikan masker,"
"Dalam hal pencegahan dan pelayanan kesehatan masyarakat, kita lakukan secara silent tidak buat masyarakat panik, kita jaga psikologis masyarakat agar tidak menurunkan imun tubuhnya, contohnya dengan program salju terpadu," jelas dia. (*)