Hasil Pilpres Amerika Serikat: Joe Biden Unggul Atas Trump dalam Perolehan Suara Elektoral
Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih terus masuk dan dihitung untuk menentukan siapa yang akan melenggang ke White House
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat, untuk sementara waktu menunjukkan Joe Biden dari Partai Demokrat unggul dalam perolehan suara elektoral (electoral votes) atas petahana Presiden Donal Trump.
Donald Trump sendiri dikabarkan unggul dalam perolehan popular votes atau perolehan suara langsung dari pemilih di Negeri Paman Sam.
Hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) masih terus masuk dan dihitung untuk menentukan siapa yang akan melenggang ke White House.
Dilansir New York Times (NYT), Rabu (4/11/2020), Biden sementara ini berhasil mendapatkan 131 electoral votes, sementara Trump baru mendapatkan 92 electoral votes.
Baca juga: BREAKING NEWS - Heboh Penemuan Bayi Terbungkus Kantong Plastik di Ketapang, Begini Kondisinya
Adapun berdasarkan penghitungan NYT, saat ini Trump dinyatakan unggul dalam jumlah popular votes walaupun hanya unggul tipis.
Trump disebut unggul dengan meraih 50,4 persen atau 29.505.921 suara.
Biden sendiri telah meraih 48,2 persen atau 28.221.691 suara.
Tak jauh berbeda dengan NYT, ABC News juga melaporkan hasil serupa, dimana Biden unggul dalam perolehan electoral votes namun kalah dalam popular votes.
Berdasarkan data ABC News, Biden meraih 89 electoral votes dan Trump meraih 72 electoral votes sejauh ini.
Sementara untuk popular votes, Trump unggul dengan raihan 28.602.024 suara atas Biden yang hanya meraih 27.311.137 suara.
Update informasi hasil Pilres Amerika Serikat melalui link berikut ini:
Associated Press melaporkan, hampir 100 juta pemilih telah mengirimkan surat suara lewat pos atau memasukkan ke kotak suara yang tersedia di penjuru negara.
Diramalkan pemilu kali ini mencatat partisipasi pemilih tertinggi AS sepanjang sejarah negara tersebut.
Dalam berbagai jajak pendapat Pilpres AS 2020 ini, Capres Joe Biden unggul atas rivalnya, Donald Trump.
Namun Trump masih memiliki peluang menang meski dianggap lebih kecil, karena jajak pendapat di berbagai negara bagian kunci menunjukkan selisih yang sangat tipis di antara dua kandidat.
Selain itu, Partai Demokrat tempat bernaung Joe Biden juga diproyeksi akan menyapu kursi di Senat serta DPR AS yang juga menjalani pemilu di hari yang sama.
Hasil penghitugan suara yang kredibel, baik resmi maupun tidak resmi, kemungkinan baru bisa muncul beberapa hari ke depan, mengingat sangat tingginya suara yang dikirimkan via pos dan dropbox.
Per hari ini, setidaknya 100 juta suara telah masuk lebih dulu menggunakan dua cara tersebut.
Situs FiveThirtyEight memproyeksikan Joe Biden akan memenangkan pemilu, sementara Donald Trump juga masih berpeluang menang, walau memiliki kans hanya 10 persen.
Secara umum, Partai Demokrat diprediksi akan menang besar dan menjadi mayoritas dalam pemilu kali ini. Mulai dari Presiden Senat hingga DPR.
Melalui 40 ribu kali simulasi computer menggunakan berbagai macam skenario pemilihan, 538 memprediksikan Biden memiliki 89 persen kans memenangkan pemilihan.
Sementara Trump hanya memiliki kans 11 persen. Sementara, negara bagian Pennsylvania, Michigan, Florida, Arizona dan Wisconsin diperkirakan menjadi negara bagian penentu kemenangan berdasarkan sistem Electoral College yang dianut AS.
Situs survei itu juga memprediksi Biden akan memperoleh maksimal 348 Electoral College dengan 53,4 persen suara, sementara Trump diprediksi hanya akan memperoleh 190 Electoral College dengan 45,4 persen suara pemilih.
FiveThirtyEight mengkompilasi dan menganalisis berbagai jajak pendapat di Amerika Serikat melalui metode sabermetrik, yaitu dengan menyeimbangkan berbagai hasil jajak pendapat dengan data demografi.
Analisa mereka memadukan rekam jejak serta integritas berbagai penyelenggara jajak pendapat, mempertimbangkan ukuran sampel jajak pendapat, dan kebaruan dari hasil jajak pendapat yang masuk ke dalam analisa mereka.
Electoral College
Di Amerika Serikat, Electoral College adalah kelompok pemilih presiden atau Elektor yang dibentuk setiap empat tahun dengan tujuan tunggal memilih presiden dan wakil presiden AS.
Saat ini terdapat 538 Elektor, dan kandidat presiden harus meraih 270 elektor atau lebih untuk memenangkan pemilihan presiden.
Sebanyak 50 negara bagian di AS memiliki jumlah Elektor yang berbeda-beda. Dalam sistem Pemilu AS, kandidat presiden peraih suara terbanyak di sebuah negara bagian dapat mengklaim seluruh suara Elektor.
Sederhananya, kandidat presiden berlomba meraih suara terbanyak di negara-negara bagian yang memiliki jumlah elektor terbanyak untuk mendapat minimal 270 suara Elektor agar dapat memenangkan Pemilu.
Sistem ini membuat kandidat peraih suara pemilih terbanyak bisa jadi justru kalah karena tidak mendapat jumlah Electoral College yang cukup untuk memenangkan pemilu presiden.
Kerap terjadi kandidat yang meraih suara pemilih individu terbanyak, justru tidak terpilih menjadi presiden karena kalah jumlah elektor yang diperoleh.
Hal itu terjadi pada tahun 2016. Kala itu Donald J. Trump mengalahkan Hillary Clinton di Florida dengan selisih hanya 2,2 persen.
Trump dapat mengklaim seluruh 29 Elektor negara bagian Florida dan membuat pundi-pundi suara elektor secara nasional melebihi batas 270 untuk memenangkan jabatan Presiden.
Kemenangan suara di setiap negara bagian kunci, walaupun dengan selisih sangat tipis, sangat penting bagi kandidat presiden.
Terlepas dari perolehan suara nasional Clinton, Trump mampu meraih kemenangan di beberapa negara bagian dengan jumlah Elektor yang banyak, dan karenanya memenangkan lebih banyak suara electoral college.
Pertarungan menjadi menarik karena di beberapa negara bagian kunci seperti Pennsylvania (20), Michigan (16), Florida (29), North Carolina (15), Arizona (11) dan Wisconsin (10), Joe Biden dan Donald Trump hanya unggul tipis dalam jajak pendapat.
Sementara margin kesalahan jajak pendapat tidak cukup memenuhi selisih keunggulan dan negara bagian kunci tersebut pada pemilu sebelumnya meraih seluruh Electoral College walau dengan kemenangan suara sangat tipis.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Biden Unggul dalam Perolehan Electoral Votes, Trump Dapat Suara Lebih Banyak untuk Popular Votes
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani