Komitmen PLN Wujudkan Terang di Bumi Senentang, 1100 Warga Tanjung Perada Siap Sambut Listrik Negara
Masuknya listrik Desa Tanjung Perada, menurut Asen akan meringankan masyarakat dalam hal ekonomi....
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - 75 Tahun Menerangi Indonesia, Memajukan Bangsa menjadi tema Peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) yang jatuh pada tanggal 27 Oktober 2020. Tema ini menggambarkan 75 tahun perjuangan Perusahaan Listrik Negara (PLN) melistriki dan menerangi seluruh tanah air secara merata.
Semarak Hari Listrik Nasional tahun 2020 memang sedang berada di tengah situasi pandemi Virus Corona (Covid-19). Namun hal ini tak menurunkan semangat PLN untuk terus berupaya menghadirkan listrik hingga ke seluruh negeri mulai dari perkotaan, pedesaan, bahkan hingga daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Perkembangan rasio elektrifikasi (RE) nasional dalam 5 tahun terakhir tumbuh 11 persen. Pada tahun 2015, jumlah desa berlistrik baru sebesar 70.391, meningkat menjadi 83.028 desa berlistrik pada September 2020.
Rasio elektrifikasi merupakan jumlah perbandingan rumah tangga berlistrik baik listrik PLN maupun non PLN dengan total rumah tangga yang ada di suatu wilayah atau negara. Pembangunan infrastruktur listrik ke desa-desa terpencil terus dilakukan sebagai upaya meningkatkan RE.
Sebagai contoh, PLN Wilayah Kalimantan Barat telah menyelesaikan pembangunan perluasan jaringan listrik di Kalbar tahun 2020 sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.
Pada Juni 2020, PLN Kalbar telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 260,78 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 189,49 kms, dan gardu distribusi sebanyak 92 buah dengan total kapasitas sebesar 6.310 kms.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan memang sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mendukung perwujudan desa mandiri di Kalimantan Barat yang menjadi komitmen Gubernur Kalbar Sutarmidji.

Satu di antara daerah di Kalbar yang merasakan pembangunan jaringan listrik adalah Kabupaten Sintang. Persentase listrik masuk desa di Bumi Senentang cukup meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hingga September 2020, jumlahnya sudah mencapai 56 persen dari jumlah desa.
Setiap tahun, Kabupaten Sintang mendapatkan ekstensi pemanjangan kabel PLN yang dapat menjangkau desa yang belum teraliri listrik. Hal ini tentunya membantu pemerintah kabupaten menambah jumlah desa yang dapat menikmati listrik PLN dan mewujudkan Sintang terang.
Manajer PLN Rayon Sintang Afriansyah Akbar mengungkapkan bahwa tahun 2020 ada empat desa yang sedang dilakukan pembangunan jaringan listrik desa, yaitu Desa Tanjung Perada, Desa Penjernang, Desa Empaka Kebiau Raya dan Desa Ampar Bedang.
"Untuk listrik yang sudah menyala di Desa Penjernang dan Desa Empaka Kebiau Raya. Sementara di Desa Tanjung Perada dan Desa Ampar Bedang pekerjaan pembangunan jaringan listrik sudah berjalan sekitar 80 persen," ujar Afriansyah, Senin (2/11/2020).
Afriansyah juga berterimakasih bahwa dalam proses pengerjaan, masyarakat begitu antusias ingin membantu PLN. Meskipun banyak juga kendala yang dihadapi PLN, termasuk sulitnya akses jalan menuju lokasi dan kondisi alam yang kurang bersahabat seperti banjir.
"Partisipasi warga sangat bagus karena warga sangat mendambakan listrik. Ketika mereka melihat sudah ada pekerjaan pembangunan warga ikut membantu secara gotong-royong misalnya saat pembersihan jalur jaringan listrik," terangnya.

Menurut Afriansyah, kondisi saat ini memang masih banyak desa di Sintang yang belum teraliri listrik PLN. Pihaknya juga secara terbuka menerima proposal yang disampaikan masyarakat terkait keinginan agar listrik PLN dapat dirasakan di desa mereka. Harapan masyarakat inipun disampaikan ke PLN UP2K Kalimantan Barat.
Sebab kebijakan pembangunan listrik desa memang berada di lingkup PLN UP2K Kalimantan Barat selaku Unit Pembangunan Listrik Desa. Sementara PLN ULP Sintang ditunjuk sebagai Pengawas Pekerjaan dari PLN UP2K.
"Menentukan lokasi listrik dibangun adalah dari provinsi dan rencana kerja dari PT PLN atau dari kantor induk wilayah yang ada di Kota Pontianak. Banyak desa yang mengajukan proposal, kita prinsipnya menerima. Surat atau proposal tersebut nanti kita sampaikan sesuai prosedur ke Induk kami," terangnya.
Listrik Desa Tanjung Perada
Rasa bahagia disampaikan oleh Kepala Desa Tanjung Perada, Asen karena kerja kerasnya memperjuangkan listrik masuk desa sebentar lagi benar-benar terealisasi. Pembangunan jaringan listrik ke Desa Tanjung Perada saat ini sudah sekitar 80 persen. Diharapkan bulan November 2020 ini sudah dapat menyala.
"Mudah-mudahan bulan November ini sudah menyala listrik PLN di desa kami. Sebab pekerjaan dari PLN tinggal pembenahan tali-tali dengan tiang-tiang. Itu pun karena memang kita memahami bahwa dari pihak PLN terhambat kondisi banjir," ujar Asen, Selasa (3/11/2020) kemarin.
Menurut Asen, dengan menyalanya listrik PLN di desanya sebentar lagi, tentu menjadi kebahagiaan yang begitu besar bagi masyarakat di Desa Tanjung Perada yang berjumlah kurang lebih 1100 jiwa.
Apalagi ada perjuangan yang tidak mudah di balik itu. Sebab untuk memperjuangkan desanya merdeka dari gelap gulita, Asen harus menyampaikan proposal ke PLN Sintang, Bupati Sintang bahkan hingga ke Gubernur Kalimantan Barat.

"Sudah dari Bupati hingga Gubernur saya perjuangkan agar listrik masuk ke desa kami. Akhirnya di penghujung tahun 2019 kemarin, saya turun ke Pontianak meminta respon Pak Bupati menghadap Pak Gubernur dan bersyukur beliau menyambut baik keinginan kami untuk dapat menikmati listrik desa," paparnya.
Masuknya listrik desa, menurut Asen akan meringankan masyarakat dalam hal ekonomi. Sebab selama ini masyarakat Desa Tanjung Perada harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menikmati listrik. Mesin genset atau dompeng yang digunakan butuh bahan bakar dengan jumlah yang banyak.
"Satu bulan perhitungan kami satu rumah mengeluarkan uang Rp 2,5 juta biaya untuk bahan bakar. Jika listrik PLN sudah masuk nanti tentu dari segi pembiayaan sangat membantu karena sebulan paling mahal kami mengeluarkan biaya Rp 200 ribu. Jadi kami ucapkan terimakasih ke PLN, Pak Bupati dan terutama Pak Gubernur," pungkasnya.
Apresiasi untuk PLN
Tokoh Pemuda Desa Tanjung Perada, Adianto, S.ST menyampaikan bahwa listrik merupakan dambaan seluruh masyarakat sejak Indonesia merdeka. Sebab itu, ia sangat berterimakasih kepada PLN karena sebentar lagi desanya juga akan merdeka dari gelap gulita dengan adanya listrik masuk desa.
"Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada PLN Sintang, PLN Provinsi Kalbar, Bupati Sintang Pak Jarot, Gubernur Kalbar Pak Sutarmidji dan pihak pelaksana karena sebentar lagi listrik PLN di desa kami akan terealisasi dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan," ungkapnya, Selasa (3/11/2020) kemarin.
Menurutnya dengan masuknya listrik PLN, masyarakat akan terbantu terutama secara ekonomi. Ia juga berharap pemerintah memperhatikan desa lainnya di Sintang yang belum teraliri listrik PLN. Sebab listrik menjadi salah satu penunjang ekonomi masyarakat.
"Selain listrik, besar harapan kami pemerintah bisa memperhatikan jalan dari Tempunak ke desa kami agar bisa dilebarkan. Ketika jalan sudah lebar dan listrik sudah masuk, maka secara ekonomi masyakat Desa Tanjung Perada dapat maju dan berkembang," pungkasnya.
( Wahidin )
