Kadinkes Harisson Pastikan 21 Petugas Laboratorium Untan Pontianak Selesai Jalani Masa Isolasi

Ia berharap kedepan petugas Laboratorium Untan harus patuh terhadap protokol covid-19 agar mereka tidak terinfeksi.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/Anggita Putri
Kadinkes Kalba, Harisson menghadiri kegiatan Pencanangan Satgas Desa tangkal Covid-19 di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin 2 November 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan sebanyak 21 orang tenaga kesehatan di Laboratorium Untan Pontianak sudah selesai menjalani masa isolasi. 

Namun tetap harus melakukan pemeriksaan swab terhadap petugas Laboratorium Untan untuk memastikan kembali apakah masih ada kandungan virus atau tidak didalam tubuh mereka. 

“Jadi sebelumnya ada 21 orang petugas Laboratorium Untan yang positif Covid-19.

Jadi mungkin hari ini kita swab lagi, kalau negatif besok Lab Untan bisa beroperasi normal lagi,” ujarnya kepada wartawan, Senin 2 November 2020.

Baca juga: Hadiri Pencanangan Satgas Desa Tangkal Covid-19, Ini yang Disampaikan Kapolres Kapuas Hulu

Ia berharap kedepan petugas Laboratorium Untan harus patuh terhadap protokol covid-19 agar mereka tidak terinfeksi. 

Dikatakannya memang ada dua faktor mengapa petugas Lab bisa terpapar.

Pertama yakni kemungkinan dari segi manusia, dimana petugas mengalami capek karena terlalu banyak sampel yang harus diperiksa. 

Kedua mereka mungkin tidak terlalu patuh terhadap protokol kesehatan dan tata laksana gedung Lab Untan yang mungkin belum sempurna sehingga terjadi penularan.

“Lab Untan berisiko sangat tinggi karena mengolah virus yang ada di Kalbar untuk diperiksa disitu dan mereka yang mengolah sampel yang akhirnya tetular covid-19,” ujarnya.

Ia mengatakan saat kondisi normal, Lab Untan bisa memeriksa sampai 700 sampel perhari, namun pada saat petugas banyak yang tertular hanya memeriksa sekitar 250 sampel saja perhari.

“Dulu 600-700 sampel itu sistim Pooling test.

Sistem ini menguntungkan kalau di populasi banyak yang negatif, tapi kalau kita evaluasi kembali karena sekarang kasus konfirmasi atau yang tertular lebih dari 50 persen populasi.

Maka sistem Pooling test tidak kita lakukan lagi,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved