Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Sutarmidji akan Tambah Satu Ruang Isolasi di RSUD Soedarso

Tapi yang jelas kita masih punya satu lantai yang bisa difungsikan di RSUD Soedarso yang bisa disiapkan

Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ ANGGITA PUTRI
Gubernur Sutarmidji saat ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis 22 Oktober 2020. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji mengatakan untuk antisipasi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19, Pemprov Kalbar telah menyiapkan tambahan satu ruangan Isolasi di RSUD Soedarso.

Sutarmidji mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit.

Baca juga: HUT Ke-249 Pontianak, OJK Kalbar Ajak Tumbuhkan Solidaritas Gerakkan Perekonomian di Masa Covid-19

Maka Pemprov Kalbar sudah menyiapkan gedung di RSUD soedarso yang masih tersisa satu lantai belum digunakan. 

“Tapi yang jelas kita masih punya satu lantai yang bisa difungsikan di RSUD Soedarso yang bisa disiapkan,” ujar Sutarmidji, beberapa waktu lalu.

Menurutnya apabila kasus konfirmasi yang tidak bergejala atau asimtomatik tidak perlu di isolasi di Rumah Sakit seperti yang terjadi di Sintang. Dimana semua kasus konfirmasi kerumah sakit.

“Jadi bagusnya mesin RT PCR yang digunakan bisa mendeteksi kandungan virus dan tahu kalau pasien ada penyakit bawaan. Jadi bisa ditentukan isolasi mandiri atau dirumah sakit,” ujarnya.

Namun dikatakannya untuk tingkat kesembuhan sekarang sudah mulai bagus dan masih bisa diantisipasi.

Baca juga: Sutarmidji Pastikan Tambah SDM dan Aktifkan Pemeriksaan PCR Labkesda Provinsi

“Untuk anitisipasi kita masih punya stok mini ventilator sebanyak 15 buah hasil sumbangan yang sampai saat ini belum digunakan,” ujarnya.

Ia mengatakan RS yang tidak punya alat ventilator tergantung dari Rumah Sakitnya apakah ada ruang khusus untuk itu atau tidak 

Karena waktu covid-19 harga ventilator monjak bisa sampai Rp 600 juta per satuan.

Gubernur Sutarmidji mengatakan bahwa kalau seseorang terpapar Covid-19 cepat ketauan bisa cepat ditangani. 

“Jadi tidak masalah kalau cepat ketauan bahkan yang punya kandungan virus 600 jutaan bisa sembuh tapi yang kandung virusnya hanya puluhan bisa lebih parah karena ada komorbid,” ujarnya.

Sutarmidji menminta agar Pasien harus memberi tahu bahwa dia punya penyakit bawaan dan jangan sampai disembunyikan karena akan sulit menanganinya.

“Cepat periksa ke dokter minta rapid test dan swab pastikan itu bukan covid-19. Seperti staf saya ada 25 orang terkonfirmasi Covid-19, tapi karena cepat ketauannya jadi bisa cepat sembuh,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved