Penanganan Covid
Jangan Stigma Negatif Pasien Positif Covid-19
Jika tidak, kondisi fisik yang sudah lemah ditambah kecemasan akibat penolakan tentu memburuk kondisi seseorang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat seseorang dinyatakan positif Covid-19, sering kali disertai kondisi mental yang buruk, terlebih cap stigma negatif dari lingkungan mungkin saja didapatkan.
Ketua Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia (JRPI), Dr. dr Irmansyah, SpKJ (K), mengatakan, saat lingkungan menjauhi orang yang terpapar Covid-19, justru akan menambah berat kondisi pasien, terlebih mental.
Padahal dalam kondisi seperti ini, setiap orang yang sakit membutuhkan perhatian dari sekitarnya.
Baca juga: Www.pln.co.id Layanan Token Gratis PLN Stimulus.pln.co.id Klaim Pulsa Listrik atau Chat WA PLN
Jika tidak, kondisi fisik yang sudah lemah ditambah kecemasan akibat penolakan tentu memburuk kondisi seseorang.
"Bukan hanya demam, bukan hanya batuk, sesak tapi juga kondisi mentalnya terganggu itu pasti apalagi kekhawatiran akan akibat fatal," terang Irmansyah dalam talkshow 'Penguatan Sistem Sosial Penanganan Penyintas Covid-19',yang disiarkan langsung BNPB, Selasa 20 Oktober 2020.
"Tambah berat status kondisi mentalnya. Orang-orang menganggap pasien covid-19 justru harus dijauhi itu akan memperburuk situasi," ujarnya.
Untuk itu, hal yang penting dilakukan agar tidak memperburuk kondisi adalah memberikan dukungan.
Baca juga: KUNCI JAWABAN Kelas 6 Tema 4 Halaman 52 53 54 56 57 Subtema 2 Globalisasi dan Manfaatnya
"Untuk mengurangi dampak lingkungan paling utama menjadi beberapa beberapa trik atau beberapa yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat ya kalau ada tetangga yang diisolasi mandiri," ujar dia.
Misalnya, saat seseorang harus di isolasi di rumah, dukungan yang bisa diberikan adalah mengirim makanan.
Kemudian ciptakan komunikasi yang baik.
Baca juga: KATALOG Promo Giant Hari Ini 21-22 Oktober, Banyak Produk Promo Murah Minyak Goreng Beras dan Susu
"Tunjukkan dukungan-dukungan secara tidak langsung melalui media itu kita bisa kirim semua apa ucapkan ucapkan yang positif kita tunjukan perhatian itu akan sangat sangat membantu," ujar dia.
dr.Irman menyatakan, kunci keberhasilan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini terutama dari sudut psikososial itu kebersamaan.
"Resilience atau daya tahan adaptasi secara individu tetapi secara masyarakat Indonesia ditunjukkan dengan bentuk solidaritas yang tinggi kebersamaan. Jadi kalau ada orang sakit (Covid-19) bukan masalah dia. Itu masalah kita bersama, karena kita makhluk sosial," jelasnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpontianak.co.id mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Wajib memakai masker, wajib mencuci tangan, dan wajib menjaga jarak dan menghindari kerumanan. (*)
Artikel ini telah tayang dengan judul