Beralih Mindset ke Job Creator, Aktor Ben Kasyafani Ajak Mahasiswa UBSI Jadi Wiramuda

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) melalui Lembaga Pusat Pengembangan Kewirausahaan mahasiswa dan alumni yaitu BSI Entrepreneur Center (BEC) kembali menggelar seminar wajib entrepreneur bertemakan “Set Up Your Mind to be a Young Entrepreneur”.

Seminar ini diselenggarakan dari tanggal 12 Oktober dan akan berakhir pada 22 Oktober 2020 melalui Zoom Conference.

Dalam event ini, UBSI mendatangkan 13 pengusaha sukses sekaligus praktisi entrepreneur hingga pelaku bisnis dari kalangan artis.

Seminar ini diperuntukan kepada mahasiswa UBSI yang mendapatkan mata kuliah entrepreneurship, termasuk mahasiswa UBSI Pontianak.

“Tujuan dilaksanakan seminar wajib entrepreneur ini adalah mengubah mindset mahasiswa dari yang awalnya berfikir setelah lulus mencari pekerjaan, tapi kami rubah mahasiswa bisa menjadi pengusaha hingga dapat membuka lapangan pekerjaan, sesuai dengan tagline BEC, yaitu Jadi Pengusaha Sebelum Wisuda,” ujar Nurmalasari, Koordinator BEC Kampus Pontianak, Jumat 16 Oktober 2020.

Seminar ini diawali dengan pengenalan lembaga BEC oleh Fuad Nur Hasan yang merupakan Ketua BEC.

Ia menjelaskan mengenai program kerja BEC yang berfokus dan berkomitmen terus mendampingi mahasiswa menjadi pengusaha muda dengan serangkaian program kerja.

Kemudian sesi berikutnya yakni penyampaian materi dari narasumber.

Salah satunya Ben Kasyafani, yang merupakan aktor sekaligus pengusaha.

Ia adalah pemilik Galeri Busana Muslim Elzatta dan Kafe Two Elements.

Dalam seminar ini Ben memberikan motivasi sekaligus strategi dalam memulai suatu bisnis.

Dimana suksesnya seorang Ben Kasyafani menjadi pengusaha tidak terlepas dari usahanya yang gigih dalam membangun bisnis.

“Saya banyak belajar dari para pengusaha sukses dan juga termotivasi dari orang-orang sukses yang ada disekitar saya. Yang terpenting adalah berdoa ketika ingin bangun usaha,” kata Ben.

Ia juga menjelaskan tentang perbedaan karyawan dengan pebisnis.

Dimana karyawan dan pebisnis itu pilihan, ketika menjadi karyawan kita masuk ke dalam sistem perusahaan, ada peraturan, belajar tanggung jawab, belajar kerjasama tim dan komunikasi.

“Menjadi karyawan itu waktu kita mengikuti sistem, gak’ bisa libur sembarangan, gaji tidak selalu melesat tinggi. Nah ketika adek-adek semua menjadi entrepreneur muda, apalagi mulai saat masih mahasiswa, nah sejak dini sudah bisa menjadi bos,” tuturnya.

“Menjadi bos bukan jadi ajang keren-kerenan, tetapi dilihat dari prosesnya, bukan seberapa kayanya tapi bagaimana kita belajar untuk menjadi pribadi yang tangguh dan sabar dalam menghadapi segala kesulitan, rintangan, tahan banting, pantang menyerah, memulai sistem dari nol, bekerja keras mencari investor, dan lain-lain,” tambah Ben.

Ia melanjutkan, orang yang sukses itu pasti pernah mengalami kegagalan sebelumnya bahkan sering.

Dengan menjadi pengusaha maka masa depan lebih baik dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Pengusaha yang baik bukan hanya mengejar margin, tetapi harus meningkat kualitas, tidak hanya dari sisi kualitas produknya tapi sistem keseluruhan.

“Sukses itu bukan karena hasil akhirnya menjadi kaya melainkan sukses itu berhasil bangkit dari kegagalan,” pungkasnya.

Antusiasme seminar entreprneur ini dilihat dari banyak pertanyaan yang disampaikan oleh mahasiswa baik dari kolom chat maupun raise hand di Zoom Conference.

Nurmalasari mengungkapkan bahwa seminar ini sangat penting diikuti oleh mahasiswa karena mahasiswa dapat menambah ilmu tentang kewirausaahan, wawasannya menjadi luas, lebih berpikir kedepan.

“Dengan mendapatkan materi yang luar biasa dari para narasumber, harapannya mahasiswa lebih termotivasi menjadi wirausaha muda, mengubah mindset yang sebelumnya setelah lulus langsung mencari pekerjaan (job seeker) menjadi job creator,” ujar Nurmalasari. (*)