Gubernur Sutarmidji Harap Tidak Ada Lagi Demo di Tengah Pandemi Covid-19

Lalu setelah diswab ada tiga orang dinyatakan kasus konfirmasi yang merupakan pengunjuk rasa aksi penolakan UU Omnibuslaw di DPRD Provinsi.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/ ANGGITA PUTRI
Gubernur Kalbar menemui ratusan masa aksi demonstrasi penolakan Undang Undang Omnibus Law di depan Halaman Kantor Gubernur Kalbar, Jumat 9 Oktober 2020 lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji meminta agar masyarakat Kalbar tidak lagi melakukan aksi atau demo terkait telah disahkan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. 

Hal itu juga tentu berkaitan dengan musibah pandemi Covid-19 yang sendang melanda dunia termasuk Kalbar yang harus menjadi perhatian dan fokus untuk penanganan serta pengendaliannya agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

Bahkan sampai Sabtu 11 Oktober 2020 kanaus Konfirmasi COVID-19 di Kalbar sebanyak 1.297 kasus , dimana sebanyak 958 orang sudah dinyatakan sembuh atau tingkat kesembuhan 73,86 persen, 9 orang meninggal dunia. 

Sedangkan beberapa hari lalu usai Aksi tolak Omnibuslaw di Kanto DPRD Provinsi  ada 5 orang yang dinyatakan reaktif berdasarkan pemeriksaan RS Bayangkari . 

Lalu setelah diswab ada tiga orang dinyatakan kasus konfirmasi yang merupakan pengunjuk rasa aksi penolakan UU Omnibuslaw di DPRD Provinsi. 

Baca juga: Gubernur Sutarmidji Ternyata Lalukan Swab Test Setiap Sepuluh Hari Sekali

Melihat kondisi adanya pandemi Covid-19 saat ini, ia meminta kepada elemen masyarakat Kalbar untuk tidak lagi melakukan demo- demo, sebab semua aspirasi tentang Omnibus Law sudah disampaikan secara lisan dan tulisan.

“Lalu kalau demo apa lagi yang mau di sampaikan.

Saya berharap kita jagalah jangan sampai terjadi penyebaran covid-19 karena sekarang saja kita sudah perlu kerja ekstra,” ujar Gubernur Sutarmidji, Senin 12 Oktober 2020.

Ia mengatakan bahwa sudah dua hari terkahir Kalbar mengalami pelonjakan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 161 kasus.

Angka tersebut menjadi rekor terbanyak sepanjang Kalbar dilanda pandemi Covid-19. 

 “Selain kerja ekstra kita harus rekrut tenaga relawan.

Saat ini kandungan virus semakin besar dan cenderung untuk waktu penyembuhan semakin lama ,” pungkasnya.
 

--

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved