Pembelajaran Terkendala Pandemi, Kadis Pendidikan Singkawang Sebut 64 Ribu Siswa Terdampak
Terkait terdampak jelas terdampak, kata dia, dampak negatif aktivitas belajar mengajar di sekolah karena Maret 2020 mulai jenjang PAUD hingga SMK/SMA
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Singkawang, HM Nadjib menerangkan dimasa pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan semangat dan motivasi kuat agar pembelajaran yang saat bisa terus berjalan.
Terkait terdampak jelas terdampak, kata dia, dampak negatif aktivitas belajar mengajar di sekolah karena Maret 2020 mulai jenjang PAUD hingga SMK/SMA tidak ada pembelajaran tatap muka.
"Setidaknya ada 64.000 siswa di kota Singkawang ini terdampak. Apa itu, terkendalanya pembelajaran karen Covid-19. Perubahan dari pembelajaran tatap muka ke sistem pembelajaran Daring atau jarak jauh, jelas ini ada dampaknya," ungkap Nadjib kepada awak media, Senin 5 Oktober 2020.
• Apresiasi Webinar HMI dan KAHMI Singkawang, Ini Ungkapan Kadisdik Nadjib
Oleh karenanya, Nadjib menerangkan setiap satuan pendidikan agar senantiasa berkreasi, kreatif dalam menjalankan metode Daring ini baik multi media dengan saluran media sosial, atau mengakses situs-situs pembelajaran Daring, hingga siara langsung via Rapensi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang.
"Itulah upaya upaya kita memaksimalkan metode pembelajaran di masa Covid-19 ini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi metode yang ditempuh saat ini guna memaksimalkan proses belajar-mengajar.
"Karena bagaimanapun kita tidak ingin menyerah dengan kondisi saat ini dengan terus meningkatkan kualitas pembelajaran jarak jauh tanpa mengorbankan kualitas pendidikan daerah," katanya. (*)