Harisson Umumkan Ada 9 Pasien Covid-19 di Kalbar Telah Sembuh, 6 Diantaranya di Sintang
Ia mengatakan total kasus konfirmasi sampai pada 27 September 2020 sebanyak 957 orang . Dimana kasus sembuh sebanyak 789 orang atau tingkat kesembuhan
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan ada tambahan Kasus konfirmasi Covid-19 baru sebanyak 11 orang di Kalbar, Minggu (27/9/2020).
Ia mengatakan total kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 11 orang tersebar di Kota
Singkawang 6 orang, Pontianak 5 orang yang saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit.
“Selain itu untuk kasus sembuh sebanyak 9 orang yang tersebar di Kabupaten Sintang 6 orang , Sambas 2 orang , Singkawang 1 orang,” ujar Harisson , Minggu (27/9/2020).
Ia mengatakan total kasus konfirmasi sampai pada 27 September 2020 sebanyak 957 orang . Dimana kasus sembuh sebanyak 789 orang atau tingkat kesembuhan 82,44 persen, dan 8 orang meninggal.
Ia menanggapi terkait status yang diunggah di Facebook pribadi Wako Pontianak yang mengatakan bahwa Kota Pontianak mendapatkan tambahan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 70 orang .
• Kasus Covid-19 di Singkawang Bertambah Enam, Kabar Baiknya Delapan Pasien Dinyatakan Sembuh
Ia menjelaskan bahwa 70 kasus konfirmasi tersebut merupakan total kasus aktif di Kota Pontianak yang saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi Rumah sakit dan yang sefang melakukan Isolasi secara mandiri.
“70 orang kasus di kota Pontianak adalah kasus aktif yang dirawat di rumah sakit dan di isolasi mandiri dan berdasarkan hasil pemeriksaan Lab Untan bahwa memang mereka terdeteksi virus tapi di bawah detection level. Jadi Lab Untan itu memang ada detection level tapi virus tersebut tidak layak dinyatakan kasus positif karena jumlahnya sedikit,”ujarnya.
Kasus ini yang sebenarnya banyak ditemukan yang salah satunya disebutkan oleh Wako Pontianak yang memang orang tersebut didalam tubuhnya sudah mengandung virus tapi tidak layak disebut kasus positif covid-19.
“Kalau dari hasil Lab sebagai contoh sampel diangka virusnya tercatat nol koma sekian ini tidak bisa dikatakan tidak ada virus karena satu copies virus sama dengan 225 virus yang kita ambil dari lendir satu bagian kecil di hidung dan mulut. Tapi ini tidak layak masuk kasus konfirmasi jadi tidak disebut sebagai kasus positif dan ini dinegatifkan ,” jelasnya.
Kasus yang tidak layak disebut kasus konfirmasi ini tetap diberlakukan sebagai suatu resiko jadi tetap menganggap orang ini berisiko sehingga mereka disarankan melakukan isolasi mandiri dirumah .
“Ini penting karena kasus kandungan virus nol koma bisa cepat hilang tapi bisa saja berkembang biak didalam tubuh inang yang imunnya jelek , gizinya jelak atau orang dalam keadaan sakit atau ada komorbid yang tidak terkontrol ,” jelasnya.
Ia menjelaskan walaupun kasus ini tidak layak tercatat dalam kasus konfirmasi tapi tetap diwaspadai .
“Jadi kita tetap lakukan langkah isolasi dan karantian mandiri yang akan di pantau oleh tenaga kesehatan agar orang ini benar - benar sudah tidak ada lagi kandungan virusnya,” pungkasnya. (*)