Minimalisir Sampah Plastik, Spairum Luncurkan Produk Stasiun Pengisian Air Minum
Spairum berkomitmen untuk melakukan inovasi di tengah tatanan baru untuk mengajak masyarakat konsisten mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Air minum tentu saja merupakan kebutuhan pokok.
Belakangan, marak pula kampanye mengajak menghindari air minum dalam kemasan plastik, masyarakat Indonesia mulai tergerak untuk membawa botol minum sendiri dari rumah.
Akan tetapi, air minum satu botol saja tidak cukup untuk kebutuhan minum air putih harian, khususnya dengan mobilitas yang tinggi.
• JADWAL MPL Season 6 Week 7 - Pertarungan Sengit Tahta Klasemen MPL, Cek Hasil & Link Live Streaming
• Hadiri World Cleanup Day 2020 di DLH Singkawang, Tjhai Chui Mie Nilai Baik Aksi Pilah Sampah
Maka lahirlah Spairum, yang meluncurkan produk Stasiun Pengisian Air Minum untuk mengakomodir kebutuhan mengisi ulang botol minum bagi masyarakat sekitar.
Inisiatif ini dilakukan untuk menghindari pembelian botol minum plastik yang sulit terurai oleh alam, khususnya mengganggu ekosistem laut.
Catatan dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.
Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Karenanya, Spairum meluncurkan Stasiun Pengisian Air Minum bersamaan dengan online talkshow bertajuk, “A Beautiful Indonesia is A Waste Free Indonesia”.
• USEETV TRANS 7 Live Race Nonton Gratis Streaming Moto 2 dan MotoGP Hari Ini Siapa Pemenenang Moto2?
• STREAMING Trans7 MotoGp 2020 Live, Hasil Warm Up MotoGp Emilia Romagna 2020 | LIVE Streaming Trans 7
Acara ini juga merupakan rangkaian dari program Young Changemakers Social Enterprise Academy, sebuah program peningkatan kualitas usaha sosial yang digagas oleh @america bersama Campaign.com.
Sebagai salah satu finalis dalam program tersebut, Spairum berkomitmen untuk melakukan inovasi di tengah tatanan baru untuk mengajak masyarakat konsisten mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
The World Bank di 2018, sebanyak 87 kota di pesisir Indonesia memberikan kontribusi sampah ke laut sekitar 1,27 juta ton, dengan komposisi sampah plastik mencapai 9 juta ton.
Sebanyak 4,82 miliar di antaranya merupakan sampah botol plastik, seperti dilansir dari World Atlas bahwa Indonesia merupakan negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia.
Melalui talkshow online ini, Spairum ingin mengingatkan kembali pada masyarakat Indonesia untuk konsisten mengurangi sampah plastik, khususnya botol plastik sekali pakai untuk kelestarian lingkungan.
Selain itu, memperdalam wawasan mengenai hal tersebut dari para ahli yang hadir dalam acara ini.
• Kunjungi Mempawah, Dankodiklat TNI AD Nilai Mempawah Berkembang Pesat
• Anggota MPR RI Alifuddin Sosialisasikan Empat Pilar di Singkawang
Ranitya Nurlita selaku pendiri Waste Hub dan penggiat lingkungan, Fahrurrazi selaku Direktur CV Synergy Business Consulting sekaligus Manager Bisnis Inkubator Teknologi Universitas Tanjungpura Pontianak, serta Beny Than Heri sebagai Ketua Akademi Ide Kalimantan.