Belajar dari Rumah
Jawaban Soal TVRI Kelas 1-3 Senin 14 September 2020, Kunci Jawaban Kelas 1 2 3 Asal Usul Pulau Nusa
Kemudian, Nusa dan keluarganya pergi meninggalkan desa itu untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Dengan saling membantu, warga mendorong tubuh Nusa ke dalam sungai.
Nusa mmandang langit kemudian bicara kepada istrinya, “Adinda, sebentar lagi akan terjadi badai besar. Lebih baik kau, adikmu, dan para penduduk segera meninggalkan tempat ini. Tinggalkanlah Abang di sini. Ini sudah menjadi takdir Abang. Kita harus berpisah. Maafkanlah Abang;” kata Nusa dengan sedih.
Istri Nusa menangis tersedu-sedu, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun pergi menyelamatkan diri bersama adiknya dan para penduduk.
Benar saja. Menjelang malam, hujan besar melanda daerah itu. Petir bergemuruh dan Sungai Ruhun pun meluap. Tubuh Nusa hanyut terbawa banjir ke Sungai Kahayan.
Sampai di muara Sungai Kahayan, Nusa berdiam diri.
Ada banyak ikan kecil di sana yang bisa disantapnya.
Namun, kehadirannya membuat cemas ikan-ikan di sekitarnya.
Hidup mereka terancam. Lalu, mereka berunding mencari cara untuk membuat naga besar itu tidak lama tinggal di sana.
“Bagaimana cara kita mengusirnya dari sini, teman-teman?” kata ikan jelawat.
“Aku ada ide. Kalian tenanglah, tunggu aku beri aba-aba kepada kalian untuk membantuku.” kata ikan saluang.
Sore harinya, Naga Nusa melihat seekor ikan saluang duduk termenung tidak jauh darinya.
“Hai ikan mungil, kenapa kau terlihat sedih begitu?” tanya Naga Nusa.
Ikan saluang menatap Naga Nusa dengan takut, “Tuan Naga, kemarin aku bertemu dengan seekor naga yang besarnya sama denganmu. Ia tahu kau tinggal di sini. Ia memintaku untuk menyampaikan kepadamu bahwa ia menantangmu berkelahi.”
“Apa? Ia berani menantangku? Baiklah! Katakan kepadanya besok aku tunggu di sini.” seru Naga Nusa geram.
Keesokan harinya, Naga Nusa sudah menunggu lawannya. Ia mondar- mandir sampai kelelahan, tetapi tak satu pun ikan datang. Bahkan, ikan saluang pun tidak muncul. Nusa pun kelelahan dan tertidur.