MotoGP

UJI KEDIGDAYAAN Marc Marquez Pasca Sembuh dari Cidera, Pelajaran dari Valentino Rossi

Uji kedigdayaan Marc Marquez akan berlaku jika pembalap Repsol Honda itu bangkit dari cidera.

Twitter MotorSport
Marc Marquez dan Valentino Rossi 

Sebelum ini, sang juara dunia delapan kali tak pernah absen dari starting grid sejak naik ke kelas MotoGP pada 2013.

Menurut Emmett, hal ini berpotensi membuat pergeseran dalam konstelasi para pebalap.

Sang pengamat jadi teringat satu dekade lalu ketika Valentino Rossi cedera bahu lalu patah kaki di MotoGP Italia.

Hal itu terjadi saat sang rider mengikuti sesi Flatihan bebas di Sirkuit Mugello pada awal Juni 2010.

Pebalap Fiat Yamaha itu crash di Tikungan 13, sebuah chicane kencang di atas bukit.

"Cedera ini lebih serius dari perkiraan awal. Saya harap tak ada komplikasi. Ini bukan patah biasa melainkan sangat serius," tutur Dr Claudio Costa dari tim medis MotoGP ketika itu.

Seperti kejadian dengan Marquez, Motomatters mengatakan Rossi mengalami crash di sirkuit kandangnya tersebut karena ia membalap lebih agresif ketimbang normal.

Rossi baru saja kalah dalam dua seri balapan sebelumnya dari rekan setim dan rival beratnya, Jorge Lorenzo.

Alhasil, Rossi dikatakan mengambil risiko lebih besar dari biasanya agar mendapat keuntungan menghadapi balapan utama di Mugello di mana Rossi telah mencatatkan 10 kemenangan sepanjang kariernya.

Rossi baru kembali pada MotoGP Jerman satu setengah bulan kemudian.

PREDIKSI MotoGP San Marino 2020 - Marc Marquez & Quartararo Tersendat, Rossi Berpeluang Besar Menang

Hal ini serupa dengan Marquez yang mengalami crash di Sirkuit Jerez saat ia membalap lebih agresif dari biasanya.

Marquez, yang memulai balapan dari posisi ketiga di grid, sempat terpuruk ke posisi ke-17 usai kehilangan kendali motor RC213V-nya dan melebar ke area gravel.

Namun, Marquez kembali ke lintasan dan punya misi untuk menyalip satu per satu rider lain.

Ia bahkan sempat mencatatkan waktu lap tercepat dibanding para rider lain dengan catatan 1 menit 38,372 detik pada putaran ke-11.

Naas, agresivitas berlebih ini berbuah crash highside pada lap ke-22 saat ia sudah mencapai posisi podium dan tengah mengejar Fabio Quartararo serta Maverick Vinales di depan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved