PCNU Sekadau Gelar Konfercab IV, Kaharudin: NU Penuh dengan Toleransi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU- Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sekadau menggelar Konferensi ke IV tahun 2020, di aula Hotel Multi, Sekadau, Kalbar, Sabtu (22/8/2020).

Ketua Steering Committee yang juga Wakil Ketua PCNU Sekadau, Tohidin mengatakan tema dari kegiatan pada hari itu adalah "Internalisasi Ajaran Islam Ahlussunah Waljamaah An-Nahdliyah, Menuju Sekadau Hebat, Mandiri dan Berdaya Saing".

Dengan agenda utama adalah memilih Rais Syuriyah dan ketua Tanfidziyah serta pembentukan PCNU Kabupaten Sekadau periode 2020-2025.

"Sebelumnya juga sudah dilaksanakan ziarah ke makam raja Sultan Anum di Komplek Keraton Kesuma Negara Jl. Sultan Anum Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau," tambah Tohidin.

Adapun anggaran pelaksanaan kegiatan bersumber dari hibah Pemkab Sekadau dan iuran anggota PCNU Kabupaten Sekadau.

• Hadiri Konfercab PCNU, Rupinus: NU Miliki Peran Dalam Pembangunan di Sekadau  

Ketua PCNU Kabupaten Sekadau, Kaharudin mengatakan berdasarkan sejarah, sesungguhnya NU sudah lama hadir di Kabupaten Sekadau.

PCNU memiliki misi untuk selalu ingin menjadi yang terdepan dalam menjalin kerukunan antar umat beragama, melawan terorisme dan radikalisme.

Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa ketenangan dan kebebasan mengaktualisasikan ajaran Islam dalam bentuk ibadah dapat terlaksana dengan baik apabila semua umat beragama juga tenang dalam beribadah menurut agamanya masing-masing, tanpa ada gangguan  atau intimidasi dari umat beragama lainnya.

"Adanya NU tidak menimbulkan kegaduhan, karena NU penuh dengan toleransi. Tidak memaksakan pendapatnya. Perbedaan dalam beragama itulah untuk memperkuat kehidupan kita, menjadi lebih baik. Pesan itulah yang dibawa NU," kata Kaharudin.

Sementara itu, Ketua PWNU Kalbar Hildi Hamid berharap supaya pengurus NU Kabupaten Sekadau yang akan terbentuk  dapat membantu pondok-pondok pesantren di Kabupaten Sekadau dalam hal melegalkan badan usahanya.

"Karena Pemerintah baru dapat memberikan hibah jika memang sudah memiliki legalitas. Banyak juga pondok pesantren yang tidak dapat memenuhi sejumlah persyaratan dari pemerintah untuk mendapatkan hibah seperti rusunawa dan sebagainya, jadi kita harap NU berperan aktif membantu pondok-pondok pesantren ini," kata Hildi Hamid.

Hadir dalam konferensi tersebut, Wakil Bupati Sekadau, Ketua Tanfidziyah PWNU Kalimantan Barat, Rais Syuriyah PCNU kabupaten Sekadau, Ketua Tanfidziyah PCNU kabupaten Sekadau, Raja Sekadau 'Raja Agung Gusti Muhammad Effendi Sri Negara Dua', Forkofimda Kabupaten Sekadau, kepala Kemenag kabupaten Sekadau, Tokoh agama, tokoh adat dan para undangan.