Yusnita Ajak Warga Singkawang Kurangi Konsumsi Beras dan Manfaatkan Hasil Bahan Pangan Lokal Lain
Untuk saat ini, ketersediaan beras lokal di Kota Singkawang masih harus dibantu oleh para petani dari daerah Sambas dan Bengkayang.
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal, Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang sosialisasikan pemanfaatan hasil bahan pangan lokal lain dengan mengurangi penggunaan beras sebagai konsumsi pokok masyarakat.
Berberapa di antaranya adalah dengan mengkonsumsi hasil olahan keladi, ubi kayu, jagung serta buah-buahan untuk digunakan masyarakat sebagai bahan pangan, sehingga masyarakat dapat mengurangi konsumsi beras.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Singkawang, Yusnita menuturkan dengan mengkonsumsi olahan bahan pangan lain, tidak berarti mengganti sepenuhnya kebutuhan masyarakat akan konsumsi beras.
"Hanya saja mengurangi konsumsi beras, karena di nasi juga ada zat-zat yang dibutuhkan tubuh manusia juga," ujar Yusnita kepada wartawan, Jumat (21/8/2020).
Untuk saat ini, ketersediaan beras lokal di Kota Singkawang masih harus dibantu oleh para petani dari daerah Sambas dan Bengkayang.
• Jawaban Soal Tema 2 Kelas 3 SD Halaman 30 31 32 34 Buku Tematik SD Subtema 1 Pembelajaran 4
"Beras kita kalau sekarang masih kurang tapi Sambas dengan Bengkayang bisa menutup kebutuhan beras kita," ujarnya.
Sementara produksi beras di Kota Singkawang tidak mencukupi, produksi keladi atau talas justru berlimpah.
Yusnita menuturkan lebih dari 15 Ton keladi dari petani Kota Singkawang saat ini siap untuk dipanen.
Sehingga saat ini ia berupaya melakukan sosialisasi agar penggunaan beras di Kota Singkawang dapat dikurangi digantikan dengan olahan makanan dari Keladi.
"Bisa di olah jadi sup, jadi tepung, atau yang familiar kan stik keladi," ujar Yusnita.
Bahkan, ia menuturkan saat ini petani Keladi pun ikut terdampak pandemi Covid-19, dimana sebelumnya sejumlah besar hasil produksi keladi hasil petani Singkawang biasanya di ekspor keluar negeri, hingga saat ini tidak dapat dilakukan.
Hal ini merupakan peluang bagi UKM untuk memunculkan kreatifitas dalam pengolahan bahan pangan keladi menjadi makanan lain, baik itu makanan ringan atau semacamnya.
• Kunci Jawaban Lengkap Buku Tematik Kelas 3 SD Tema 2 Subtema 1 Pembelajaran 4 Halaman 30, 31, 32, 34
Sebelumnya, telah digelar pertemuan Talkshow tentang Gerakan Percepatan Diversifikasi Pangan Lokal Non Beras di Kalimantan Barat antara Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Beserta Ketua DPRD Kota Singkawang, Kapolres Singkawang, Dandim 1202 Singkawang, Ketua TP-PKK Kota Singkawang dan Ketua Darmawanita Kota Singkawang dengan Gubernur Kalbar melalui Video Conference (Vidcon).
"Jadi arahan dari pak Gubernur tadi setiap kegiatan apa saja snacknya harus dari hasil pangan lokal baik itu ubi kayu, keladi, atau semacamnya, bisa di rebus, digoreng apa segala macam," tukas Yusnita.