GEMPA Magnitudo 6,9 Guncang Larantuka NTT, Terasa sampai Kota Bima hingga Kupang
BMKG mencatat gempa terjadi pada titik koordinat 6.88 Lintang Selatan (LS) dan 123.55 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 670 KM.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Gempa bumi baru saja mengguncang wilayah di tanah air, Jumat (21/8/2020).
Gempa Magnitudo 6,9 baru saja mengguncang Timur Laut Larantuka NTTJumat 21 Agustus pukul 11.09 WIB.
BMKG mencatat gempa terjadi pada titik koordinat 6.88 Lintang Selatan (LS) dan 123.55 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 670 KM.
• Gempa Bumi di Pidie Jaya Aceh Malam Ini Kekuatan Magnitudo 5,0 BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Gempa bahkan dirasakan hingga kota Bima, Ende Kairatu, BandaTambolaka, Kendari, hingga Kota Kupang, Alor.
"#Gempa Mag:6.9, 21/08/2020 11:09:50 (Pusat gempa di laut 171 km Timur Laut Larantuka - NTT), Kedlmn:670 Km Dirasakan (MMI) III-IV Waingapu, III Mataram dan Sumbawa besar, II-III Kota Bima, Ende, Ruteng, Kairatu, Banda, II Tambolaka, Kendari, Kota Kupang, Alor, #BMKG,"tulis info BMKG
Rentetan Gempa Sebelumnya
Sehari sebelumnya, gempa juga terjadi Kamis (20/8/2020).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG melaporkan telah terjadi gempa bumi di Pidie Jaya.
Pidie Jaya merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Aceh.
Gempa bumi terjadi sekira pukul 20.53 WIB.
Melansir akun resmi Twitter BMKG, gempa di Pidie Jaya berkekuatan magnitudo 5,0.
Adapun lokasi gempa terjadi di titik koordinat 4.92 LU, 96.12 BT.
Pusat gempa berada di darat 19 Km Barat Daya Kabupaten Pidie Jaya.
Adapun kedalaman gempa 10 Km yang dapat dirasakan di Banda Aceh, Bener Meriah, Aceh Jaya, dan Nagan Jaya.
"#Gempa Mag:5.0, 20-Agu-20 20:53:54 WIB, Lok:4.92 LU, 96.12 BT (Pusat gempa berada di darat 19 km Barat Daya kab Pidiejaya), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III Banda Aceh , II Bener Meriah, II Aceh Jaya, II Nagan Raya #BMKG," tulis BMKG, di akun Twitter, @infoBMKG.
Namun, BMKG juga sebelumnya memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Mag:5.0, 20-Aug-20 20:53:54 WIB, Lok:4.92 LU,96.12 BT (19 km BaratDaya KAB-PIDIEJAYA-ACEH), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG".
Skala MMI
Skala MMI (Modified Mercalli Intensity) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa.
Skala MMI dibagi menjadi 12 berdasarkan informasi korban selamat dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi tersebut.
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh banyak orang dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerbah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang kelaur rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.
Pada bangunan yang kontruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada banguna dengan konstruksi yang kuat.
Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama seklai, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, gelombang pada permukaan tanah. Pemandangan gelap.
Benda-benda terlempar ke udara.
Tindakan yang perlu dilakukan saat terjadi gempa sebagai berikut:
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah tempat yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Berlindung di bawah meja adalah tempat terbaik untuk melindungi diri dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Jika saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sedang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hindari daerah dekat lereng karena ada kemungkinan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.