OJK Kalbar Optimis Ekonomi Indonesia Tidak Terjerat Resesi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beberapa negara di Asia Tenggara, Singapura dan Filipina telah jatuh ke dalam jurang resesi ekonomi imbas dari Pandemi Covid-19.

Sementara Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan pasca pertumbuhan di triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 5,32 persen (Yoy).

Sedangkan, perekonomian di triwulan I-2020 mengalami pertumbuham mencapai 2,97 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat Moch Riezky F Purnomo mengaku optimis, Indonesia tidak masuk dalam jerat resesi.

"Kalau resesi itukan, kalau dua kali kuartal terjadi negatif.

Pertumbuhan ekonomi kita di kuartal pertama positif sementara kuartal II mengalami negatif," terangnya kepada Tribun Pontianak, Rabu (12/8/2020).

• BI Kalbar Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Tumbuh Positif

Riezky pun menyampaikan, harapannya pada triwulan III, kondisi perekonomian dapat kembali membaik menunjukkan pergerakan yang positif.

"Jika di kuartal III, kita bisa positif di 0,5 atau 1 persen.

Tentu tidak akan masuk ke dalam resesi," jelasnya.

Resesi adalah kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi sendiri dapat mengakibatkan, penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan.

Selain itu, resesi juga sering diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi), atau kebalikannya, meningkatnya harga-harga secara tajam (inflasi) dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi.

Resesi ekonomi yang berlangsung lama disebut depresi ekonomi. 

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak