CSR PT GKM dan PT SML Giatkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat 

Budidaya Ikan Lele sudah dilaksanakan sejak dua pekan terakhir yang berasal dari bantuan CSR PT SML.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Foto bersama di depan kolam lele milik Poktan Poktan Tuan Riski di Desa Sejuah, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Kemarin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU -Corporate Social responsibility Programme (CSR) 
PT Global Kalimantan Makmur (GKM) dan PT  Semai Lestari (SML) yang merupakan anak perusahaan HPI Agro di Kabupaten Sanggau bantu kemandirian ekonomi masyarakat melalui kelompok tani di Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Penyerahan bantuan CSR dilakukan oleh CA dan CSR HPI Agro Kalbar, Paulus Nokus, Kemarin.

Adapun Kelompok tani (Poktan) yang mendapat bantuan diantaranya, Poktan Pokat Samah di Desa Kuala Dua dengan kegiatan ternak babi.

Kemudian, Poktan Tuan Riski di Desa Sejuah dan Poktan Tompa Jilompa di Desa Sebongkuh masing-masing budidaya ikan air tawar yakni Lele.

Program CSR, Bank Kalbar Cabang Sanggau Serahkan Satu Unit Mobil Ambulans untuk PMI

Ketua Kelompok Tani Pokat Samah Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Anton Tena menyampaikan bahwa dipilihnya ternak babi untuk program Kemandirian Ekonomi mengingat kebutuhan terhadap daging babi di wilayahnya juga tinggi, terlebih jika momen gawai.

Poktan yang berjumlah 10 orang itu pelihara babi kampung sebanyak 20 ekor sebagai usaha ternak mereka. 

“Mengapa kami memilih babi, karena perawatannya agak mudah dan petani disini ketika kalau pas hari gawai sangat membutuhkan babi. Kadang-kadang selama ini kami pun carinya jauh, Jadi mungkin dengan adanya yang dekat disini ya membantu petani disekitar Desa Kuala Dua khususnya,"kata Paulus Nokus, Senin (10/8/2020).

Untuk itulah, Ia mengucapkan terima kasih kepada PT GKM atas bantuan CSR yang diberikan kepada Poktan Pokat Samah. 

Untuk peternakan, pihaknya membuatkan kandang. Cara ini, juga sebagai upaya untuk tetap memelihara kesehatan lingkungan masyarakat dari kotoran yang dihasilkan. 

Sementara itu, Ketua Poktan Tompa Jilompa di Desa Sebongkuh, Kecamatan Kembayan, Salimin menyampaikan Poktan yang dipimpinnya itu terdiri dari 12 orang.

Budidaya Ikan Lele sudah dilaksanakan sejak dua pekan terakhir yang berasal dari bantuan CSR PT SML.

Sebelumnya, lanjut dia, juga pernah budidaya ikan lele. Karena ada informasi dari perusahaan, makanya kami berusaha mengajukan untuk bisa masuk program CSR dan dikelola oleh Poktan.

"Lele agak mudah dipelihara dan mudah cepat besar. Sudah  ada pengalaman juga pelihara lele,"jelasnya.

Menteri KKP Edhy Prabowo Kunjungan Kerja di Kalbar dan Ajak Rombongan Makan Pecel Lele di Kaki Lima

Ketua Kelompok Tani Tuah Riski di Desa Sejuah, Kecamatan Kembayan, Parto mengatakan bahwa Poktan yang dipimpinnya itu berjumlah 20 orang dan pihaknya pun memilih budidaya ikan lele. 

“Ada lima kolam yang kami persiapkan, Setiap kolamnya akan diisi ikan lele seribu ekor. Saat ini kolam sedang dalam tahap pengendapan air untuk menetralisir zat kimia dari terpal yang digunakan sebagai kolam,”katanya.

Ia menjelaskan, Poktan memilih budidaya ikan lele lantaran lebih mudah dalam pemeliharaannya.
Dari sisi penjualan, ikan lele juga lebih mudah dipasarkan. "Kelompk Tani mengucapkan terima kasih kepada PT SML atas bantuan CSR berupa bibit ikan lele,"ujarnya.

Terkait Program Kemandirian Ekonomi Masyarakat HPI Agro, CA dan CSR HPI Agro Kalbar, Paulus Nokus menyampaikan bahwa CSR ini bersifat berkelanjutan. dan tentunya dalam rangka pihak perusahaan meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di wilayah operasionalnya di Kalbar. 

“CSR ini tidak hanya berhenti pada program hari ini saja. Nantinya baik di wilayah operasional PT GKM dan PT SML akan banyak Poktan yang tumbuh dan berkembang,"katanya, Senin (10/8/2020).

"Sehingga masyarakat kita semakin maju baik dari segi pengetahuan, kerjasama tim, dan menjalankan usahanya bisa terbantu. Jadi, perusahaan hadir bukan untuk dirinya sendiri, Tetapi juga untuk masyarakat bisa berkembang dan mandiri,”tambahnya.

Paulus menambahkan bahwa prinsip ketaataan menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat juga diterapkan untuk program-program CSR yang dibina.

“Makanya sejak awal kita tekankan dan minta komitmen semua Poktan binaan agar disiplin menjaga lingkungan. Kalau lingkungan tercemar kita semua juga yang rugi, karena kita tinggal di situ,”tuturnya.

Jadi arahnya kita akan terus fokus pada peningkatan perekonomian masyarakat.

"Tapi disatu sisi tetap taat dan tertib terhadap pengelolaan lingkungan termasuk persoalan limbah,”tegasnya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved