Virus Corona Masuk Kalbar
Dinkes Ungkap Alasan Buka Identitas Warga Asal Jombang yang Kabur Usai Dinyatakan Positif Covid-19
Ia juga mengatakan bahwa tingkat virus yang ada di Jawa Timur lebih berbahaya dibandingkan virus yang ada di Kalbar.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan alasan pihaknya membuka identitas pasien Covid-19 asal Jombang, Jawa Timur yang kabur, karena bisa membahayakan masyarakat Kalbar.
“Kalau pasien ini tidak membahayakan masyarakat kita rahasiakan identitasnya.
Tapi ini pasien melarikan diri dan melakukan aktivitas diluar, menghindari proses isolasi sehingga membahayakan masyarakat,” ujarnya , Rabu (5/82020).
Maka dari itu identitas pasien tersebut dibuka supaya masyarakat tahu dan bisa mengambil langkah-langkah pencegahan supaya tidak kontak dengan orang yang membawa penyakit menular tersebut.
• Jejak Terakhir Penumpang Pesawat Positif Covid-19 Terdeteksi, Kapolresta Kerahkan Seluruh Jajaran
• TRANSMART Klarifikasi 16 Positif Corona Bukan Karyawan Transmart! Sutarmidji Imbau Tetap Waspada
Ia juga mengatakan bahwa tingkat virus yang ada di Jawa Timur lebih berbahaya dibandingkan virus yang ada di Kalbar.
Berdasarkan Case Fatality Rate Covid-19 pada 34 Provinsi Jawa Timur case Fasility rate mencapai 7.7 persen.
Sedangkan Kalbar hanya 1.1 persen.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan UU Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan UU Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, telah mengatur sanksi bagi yang melanggar yakni Pidana Penjara paling lama 1 tahun dan atau Pidana Denda paling banyak Rp 100 juta rupiah.
Ia menjelaskan riwayat perjalanan Is (42) asal Jombang Provinsi Jatim penumpang Citilink Surabaya ke Pontianak yang kabur setelah ketika hendak dijemput untuk diisolasi.
• UPDATE CORONA KALBAR - Tiga Guru Positif Covid-19 Total Kasus 28, Masuk Sekolah Tatap Muka Batal
• Mengapa Virus Corona Dapat Menyebabkan Gangguan pada Sistem Pernapasan? JAWABAN TVRI Kelas 4-6 SD
Pada 1 Agustus 2020 yang bersangkutan di Rapid Test di Bandara dengan hasil test reaktif.
Akan tetapi penumpang langsung keluar bandara melarikan diri.
“Jadi pada 1 Agustus malam dihubungi via telfon HP untujk uji swab di Labkesda Provinsi dan pada 2 Agustus IS hadir di Labkesda Provinsi untuk swab dan diantar temannya.
Setelah diswab IS langsung lari lagi, tidak mau diisolasi.
Meninggalkan alamat menginap di Hotel Jeruju Baru,” jelasnya.
Pada 3 Agustus malam, hasil swab PCR Untan keluar dan Is dinyatakan Positif COVID-19.