Menjadi Atlet NPC, Abdul Hadi Semangat Kibarkan Merah Putih ke Mata Dunia

Ia menerangkan jika difababel dibagi lagi menjadi difabel polio, amputasi, dan lumpuh kehilangan fungsi. Dan olahraga yang ditekuni juga turut bergant

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ZULKIFLI
Atlet angkat berat Kalbar Abdul Hadi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Triponcast (Tribun Pontianak Official Podcast) edisi Bebincang Olahraga hadirkan narasumber hebat dan inspiratif, yakni Atlet NPC (National Paralympic Committe) Kalbar Cabor Angkat Berat, Abdul Hadi dan Pelatih Angkat Berat NPC Kalbar, Suhardi, Selasa (4/8/2020).

Dalam bincang tersebut, Suhardi menjelaskan jika NPC merupakan organisasi pembina atlet penyandang disabilitas di Indonesia. Ia menyebutkan jika dulunya NPC disebut sebagai Pekan Olahraga Cacat Nasional (Porcanas) pada tahun 2004.

Ia menerangkan jika difababel dibagi lagi menjadi difabel polio, amputasi, dan lumpuh kehilangan fungsi. Dan olahraga yang ditekuni juga turut bergantung dengan kapasitas tubuh atlet.

"Untuk olahraga angkat berat itu, cacat bagian kaki karena bagian tangan untuk angkat beban, kita latih dan bentuk otot dulu dan dimaksimalkan bagian tubuh yang bekerja dengan baik," tuturnya.

Jasad Pemuda yang Tenggelam di Sungai Pinoh Melawi Ditemukan

Ia juga mengungkapkan jika anak didiknya Atlet NPC Kalbar Cabor Angkat Berat, yakni Abdul Hadi sangat berbakat di bidangnya dan hanya satu tahun langsung Pelatnas dan ia rela berkorban demi anak didiknya.

"Saya berani berhutang dulu demi anak didik saya. Ketika ada kawan saya, saya ngutang suplemen dulu. Dan melihat potensi atlet, akhirnya saya dipercayai," tambahnya.

Abdul Hadi membagikan kisah yang sangat memotivasi para penerusnya untuk tetap semangat berjuang mengharumkan nama bangsa, meskipun terdapat keterbatasan di Triponcast edisi Bebincang Olahraga yang tayang sore kemarin.

Ia mengenang pertandingan pertamanya di tingkat provinsi mewakili Kubu Raya dengan memenangkan mendali dan turut menuturkan jika setiap hari latihan, pasti pernah dilanda oleh rasa jenuh. Untuk mengatasi hal itu, ia memiliki tekad yang besar untuk membawa Indonesia ke mata dunia.

"Saya tetap termotivasi untuk tetap berjuang. Karena ingin mengimbarkan bendera merah-putih dikancah Internasional.
Dengan cita-cita seperti itulah, semangat saya menjadi membara," ungkapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved