Diduga Alami Depresi, Seorang Pria di Pontianak Ditemukan Tewas Tergantung
Sekira pukul 22.55 WIB, ayah korban melihat ke arah lantai 2 rumahnya dalam kondisi gelap, dimana lampu tak dihidupkan.
Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Diduga akibat depresi, seorang pria berinisial MT (32) warga Kecamatan Pontianak Barat nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Senin (3/8/2020) malam.
Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin melalui Kapolsek Pontianak Barat AKP Eko Mardianto kepada Tribun menyampaikan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh ayah korban sendiri.
Saat itu, ayah korban yang curiga dengan putranya yang tak turun - turun dari kamarnya yang berada dilantai 2 mencoba mengecek pada sekira pukul 18.30 WIB.
• Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri, Fitri Sebut Korban Jarang Keluar Kamar
Namun, saat itu ibu korban melarang suaminya, dengan alasan korban sudah biasa menyendiri.
Sekira pukul 22.55 WIB, ayah korban melihat ke arah lantai 2 rumahnya dalam kondisi gelap, dimana lampu tak dihidupkan.
Merasa curiga, sang ayah pun lalu naik ke lantai 2 untuk mengecek situasi
"Namun, baru setengah perjalanan di tangga, ayah korban melihat tubuh korban tergantung, dengan leher terikat kain sarung yang di sambung yang diikatkan di kayu dek rumah,"ungkap Kapolsek.
Saat itu, ayah korban langsung memberitahukan hal tersebut ke istri dan adik korban.
Mendengar korban gantung dari, sang ibu dan adik korban pun syok dan tidak berani melihat sang putra yang masih tergantung di lantai 2.
Ibu dan adik korban pun lantas keluar rumah ke tempat keluarganya untuk menenangkan diri.
• Kronologi Wanita Tewas Gantung Diri di Melawi hingga Saksi Dobrak Pintu
Setelah beberapa saat, adik korban pun langsung melapor RT dan Polisi atas kejadian itu.
AKP Eko mengungkapkan bahwa dari hasil keterangan pihak keluarga yakni ayah dan ibu korban, korban beberapa waktu belakangan terlihat depresi dikarenakan masalah keluarganya dan keuangan.
Diketahui korban telah 2 kali menikah, dan sudah bercerai den istri yang pertama.
Sedangkan istri keduanya baru saja melahirkan anak pertamanya.
"Pada Minggu 2 Agustus 2020, korban sempat meminta uang kepada ayahnya untuk membayar hutang di Jawa timur sebesar Rp 1,5 juta, kerena sang istri yang ada disana sudah di tagih orang,"ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga pun mengaku ikhlas dan menolak untuk melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak