Polda Kalbar Gelar Simulasi Penanganan Aksi Unjuk Rasa Tolak Hasil Pilkada Berujung Anarkis

Simulasi dimulai dari peserta aksi yang menggelar unjuk rasa, menyampaikan aspirasinya secara damai.

Penulis: Ferryanto | Editor: Zulkifli
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Simulasi pengamanan aksi massa yang menolak hasil Pilkada di Jalan Rahadi Osman, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (28/7/2020) pagi. Simulasi yang diikuti oleh Polda Kalbar dan Polresta Pontianak ini guna memberikan gambaran pengamanan aksi massa dalam Pilkada tujuh kabupaten di Kalimantan Barat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Menjelang Pilkada Serentak di 7 kabupaten yang ada di Kalimantan Barat (Kalbar), Polda Kalbar menggelar simulasi penanganan aksi unjuk rasa penolakan hasil Pilkada di taman Alun – Alun Kapuas Pontianak. selasa (28/7/2020).

Simulasi dimulai dari peserta aksi yang menggelar unjuk rasa, menyampaikan aspirasinya secara damai.

Namun setelah beberapa waktu, aksi yang semula damai menjadi sedikit memanas ketika terdapat oknum pengunjuk rasa yang melakukan provokasi dengan mendorong – dorong petugas.

Aksi provokasi pun tak henti sampai disitu. 

Pengunjuk rasa yang semakin emosi melempar petugas kepolisian dengan berbagai benda, bahkan masa yang emosi pun melemparkan Bom Molotov ke arah petugas.

51 Bhabinkamtibmas Polres Landak Ikuti Kegiatan Analisa dan Evaluasi

Kapolres Tulus Turun Langsung Bangun Kampung Tangguh di Semudun

Melihat masa yang semakin bringas dan tak terkendali, petugas pun lantas mengambil tindakan tegas dengan upaya pembubaran paksa, dengan menyemprotkan air menggunakan mobil watercanon serta upaya lainnya.

Datsat Brimob Polda Kalbar Kombes Pol Taufik Hidayat SH menyampaikan pelaksanaan simulasi ini dalam rangka mempersiapkan kegiatan Pilkada serentak yang akan di gelar di 7 Kabupaten yang ada di Kalbar, dengan harapan dapat memberikan gambaran kepada Polres jajaran yang akan meggelar Pilkada serentak.

Ia menjelaskan, simulasi ini dimulai dari aksi tahapan unjuk rasa damai pada eskalasi hijau, lalu meningkat menjadi eskalasi Kuning, kemudian eskalasi merah, hingga sampai simulasi penanganan aksi yang bersifat anarkis.

‘’Kita melaksanakan simulasi ini khususnya di jajaran Polda dan Polresta, untuk memberikan gambaran kepada rekan – rekan yang ada di 7 Polres, bagaimana penanganan unjuk rasa yang baik dan benar,’’ujarnya.

Polsek Sengah Temila Bagikan Masker pada Warga

Untuk pelaksanaan Pilkada serentak nantinya, ia mengungkapkan sebanyak 500 personel Sat Brimob Polda Kalbar akan disebar ke 7 Kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada.

Selain itu, disebutkannya juga akan ada sekitar 150 personel dari Sabhara Polda Kalbar yang akan membackup pengamanan di kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada.

‘’Nantinya kedepan sesuai dengan perintah Kapolda, simulasi penanganan aksi masa di masa Pilkada akan diteruskan ke jajaran Polres untuk bisa diterapkan di lapangan , di daerah masing – masing dan kemudian akan ada asistensi dari pejabat utama Polda untuk melihat secara langsung bagaimana kesiapan jajaran Polres kedepan untuk menangani Pilkada,’’tutupnya.

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved