Idul Adha 2020
Bacaan Niat Puasa Arafah Idul Adha, Doa Niat Puasa Dzulhijjah | Hukum Bila Belum Tuntas Puasa Qadha
Dengan ditetapkannya hari raya Idul Adha 2020 jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020, maka puasa Arafah dikerjakan pada hari Rabu 30 Juli 2020 ini.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Puasa Arafah adalah satu di antara amalan sunnah yang bisa dikerjakan oleh seorang umat Muslim dalam menyambut datangnya hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji.
Termasuk juga di antaranya dalam menyambut Idul Adha alias hari raya Qurban 2020 kali ini.
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah saban tahunnya.
Dengan kata lain, puasa sunnah ini jatuh pada tepat satu hari sebelum hari raya Idul Adha.
• Amalan Nabi Muhammad SAW Bulan Dzulhijjah Lengkap Tata Cara, Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Dengan ditetapkannya hari raya Idul Adha 2020 jatuh pada hari Jumat 31 Juli 2020, maka puasa Arafah dikerjakan pada hari Rabu 30 Juli 2020 ini.
Lantas bagaimana cara mengerjakannya?
Bagaimana pula bacaan niat Puasa Arafah Idul Adha 2020 kali ini?
Lihat penjelasan berikut:
Amalan Sunnah 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah sebelum datangnya momentum hari raya Idul Adha menjadi waktu berharga bagi seorang Muslim.
Ada banyak faedah dan fadhilah yang bisa didapatkan di rentang waktu tersebut.
Satu di antaranya mengerjakan puasa Dzulhijjah.
• HARI TERAKHIR Puasa Dzulhijjah, Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah dan Niat Puasa Tarwiyah 29 Juli 2020
Yang mana di dalamnya terdapat puasa Tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah, dan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Adapun bacaan niat Puasa Arafah Idul Adha yakni sebagai berikut:
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Latin: Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Sementara untuk puasa Tarwiyah yang jatuh pada Rabu 29 Juli 2020 nanti, yakni sebagai berikut:
Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Latin: Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Sedangkan untuk puasa Dzulhijjah, perlu diketahui bahwa puasa sunnah satu ini umumnya dianjurkan dikerjakan mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Dengan pada Selasa 28 Juli 2020 sudah masuk hari ke 7 bulan Dzulhijjah, Anda masih bisa mengerjakannya meskipun tak genap 7 hari.
Lantaran mengerjakan puasa Dzulhijjah masih memungkinkan untuk dilakukan dalam jumlah kurang dari itu.
• Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Doa Buka Puasa Dzulhijjah serta 5 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan
Ketua Ikatan Dai Indonesia atau Ikadi Kalbar, Ustaz Didik Nurharis menjelaskan hukum fiqh terkait hal tersebut.
"Terkait puasa Dzulhijjah, sunnah muakkadnya minimal tanggal 9 Dzulhijjah yaitu puasa Arafah,"
"Dan dibolehkan berpuasa 1-9 (Dzulhijjah) atau kurang dari itu,"
"Masalah ini leluasa, karena sifatnya Sunnah," jelasnya.
Adapun niat puasa Dzulhijjah yakni sebagai berikut:
Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin : Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Demikianlah bacaan niat puasa Idul Adha tersebut.
Selamat menjalankan ibadah puasa sunnah.
Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan juga Puasa Arafah.
Hukum Mengerjakan Puasa Dzulhijjah Hingga Puasa Arafah Bila Belum Menuntaskan Puasa Qadha Ramadhan
Terdapat sejumlah pertanyaan mengenai hukumnya mengerjakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, sementara hutang puasa Ramadhan alias puasa Qadha belum tuntas dikerjakan.
Terkait dengan hal itu, Ustaz Didik Nurharis juga membagikan pendapat Fiqh-nya.
• NIAT PUASA Dzulhijah, Tarwiyah, Arafah dan Niat Puasa Digabung dengan Puasa Senin Kamis
"Apakah mendahulukan qadha atau puasa Dzulhijjah, masalah ini juga leluasa,"
"Karena (Puasa) Qadha adalah kewajiban muwassa,"
"Artinya waktunya lebih leluasa,"
"Yaitu sampai sebelum bulan Ramadhan berikutnya,"
"Sedang Dzulhijjah ini waktunya terbatas,"
'Jika dilihat dari kaca mata ini, maka (diutamakan) mendahulukan puasa Dzulhijjah,"
"Namun jika dilihat dari wajib dan Sunnah, tentu yg harus dilakukan adalah mendahulukan yang wajib atas yang Sunnah,"
"Oleh sebab itu masalah ini leluasa dan bebas mana yang mau kita pilih," ujarnya, saat dihubungi via percakapan whatsApp beberapa waktu lalu.
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Sudah siap mengerjakan puasa Dzulhijjah, termasuk puasa Arafah dan puasa Tarwiyah?
Agar lebih mantap, mungkin perlu diketahui juga seputar keutamaan puasa Dzulhijjah.
Satu di antaranya di mana puasa sunnah satu ini disebutkan sebagai amalan sunnah yang bisa menghapus dosa-dosa orang yang mengerjakannya.
Dikutip dari Rumaysho, hal itu sesuai dengan hadist dan tuntunan Nabi sebagaimana hadist yang diriwayatkan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, saat beberapa istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.
• Puasa Dzulhijjah Berapa Hari ? Bolehkah Jika Tak Berurutan? | Daftar Amalan di Bulan Dzulhijjah
Lalu ada pula keterangan dari hadist yang lain.
Dikutip dari sumber yang sama, hadist tersebut satu di antaranya yakni dari sahabat Abu Qatadah.
Hadist tersebut mengungkapkan bahwa, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa Arafah dan puasa Asyuro.
Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menjawab:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: “Puasa satu hari Arafah (9 Dzulhijjah), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya. Dan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharram), saya berharap kepada Allah, Dia akan menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya.” (HR. Muslim, no 1162).
Nah, sayang kan jika momen berharga ini dilewatkan begitu saja tanpa mendapatkan keutamaan puasa Dzulhijjah?.
Selamat berpuasa.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838