Suasana Panas Debat Kandidat Pemilu Mahasiswa Berebut Tahta IKIP PGRI Pontianak

Suasana panas kedua belah pihak yang memiliki perspektifnya masing-masing, sebelum debat kandidat, yang akan dilaksanakan Senin, (27/07/2020).

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Flyer dua paslon calon Presma dan Wapresma IKIP PGRI Pontianak. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemilu Raya Mahasiswa (Pemirama) merupakan satu di antara even besar mahasiswa sebagai representasi penerapan nilai-nilai demokrasi di ruang lingkup mahasiswa.

Melalui even inilah mahasiswa mengenal dan belajar secara langsung penerapan demokrasi di kampus.

Suasana panas kedua belah pihak yang memiliki perspektifnya masing-masing, sebelum debat kandidat, yang akan dilaksanakan Senin, (27/07/2020) mulai terasa.

Berdasarkan berita yang ditulis Muhammad Andri dan dikumpulkan datanya oleh Yuli dan Hilaria, Ada dua pasangan calon Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.

Nomor urut 1, Boanerges Bohai dan Topik, sementara pasangan calon nomor urut 2, Muhammad Rifa'i dan Ehud Khamal Langgalau.

Kandidat Presma Nomor Urut 1 Boanerges Bohai mengatakan ada beberapa faktor yang melatar belakangi dirinya untuk maju di pencalonan Presma dan Wapresma IKIP PGRI Pontianak Periode 2020/2021.

"Saya melihat dari latar belakang organisasi saya, selain itu latar belakang pribadi saya juga baik di kampus maupun di organisasi, selama saya menempuh pendidikan di kampus menjalankan proses organisasi saya merasa tidak ada kecacatan yang membuat fatal dalam saya berkarir di situ," kata Boanerges, sesuai rilis tertulis yang diterima Tribun.

"Itulah hal yang memotivasi saya untuk maju di pencalonan ini, agar bisa bertempur atau melawan kandidat yang ada, dan saya sangat optimis untuk maju dengan latar belakang saya yang baik," tuturnya.

Ia pun meyakini bakal menjadi Presma dan Wapresma di IKIP PGRI Pontianak tahun 2020/2021.

Keoptimisan itu muncul setelah meligat potensi, kemampuan dan soft skill dan sebagainya sudah dibuktikan di kampus.

Terlebih juga secara latar belakang organisasi ia berada di BEM sebagai Sekretaris Menteri Advokasi.

Sedangkan Wapresmanya berlatar belakang wakil ketua umum Himpunan Mahasiswa Geografi.

"Yang membuat kami yakin karena kami tau banyak sekali hal-hal yang akan kami buat dan kami rubah di kampus tercinta kita ini," tuturnya.

"Yang pertama transparansi, yang kedua masalah keaktifan ketiga masalah toleransi dan masih banyak lagi dan kami yakin bahwa hari ini kami akan membuat perubahan baru di kampus kita tercinta ini melalui pemilu raya BEM Rema IKIP PGRI Pontianak 2020/2021," ujarnya.

Untuk mengayomi ataupun untuk membawa keakraban himpunan-himpunan, Unit Kerja Mahasiswa (UKM), serta seluruh mahasiswa yang ada di IKIP PGRI Pontianak pihaknya telah menyiapkan strategi khusus.

Sesuai dengan visi dan misi yang ditawarkan yaitu pada poin ketiga, menjaga keharmonisan organisasi kemahasiswaan kami ingin keharmonisan, keakraban, serta toleransi tinggi sesama organisasi mahasiswa IKIP PGRI Pontianak terjaga keharmonisannya.

"Melalui Progja (Program Kerja) yang kami tawarkan juga yaitu Festival Rema Panggung Literasi yang akan mempererat ikatan tali persaudaraan di antar Ormawa (Organisasi Mahasiswa) sehingga tidak ada kesalah pahaman, sehingga terjalinlah komunikasi yang baik," paparnya.

“Berkualitas, amanah, terampil, berintegritas, dan kreatif untuk kemajuan civitas akademik yang ada di kampus kita tercinta," ucap Boanerges.

Sementara itu, Kandidat Presma Nomor Urut 2, Muhammad Rifa'i pun menyampaikan karena ruang lingkup Ormawa IKIP PGRI Pontianak yang untuk saat ini masih kurang dalam pendampingan menjadi satu diantara alasannya untuk maju.

"Latar belakang saya dengan berada di BEM ingin mendampingi atau membimbing ruang lingkup Ormawa. Jadi lebih kepada ingin membawa IKIP PGRI Pontianak lebih baik lagi," ujarnya.

“Tolak ukur pantas atau tidak pantasnya itu sebenarnya bukan dari saya sendiri, karena untuk menilai itu butuh kacamata dari orang lain untuk menilai pantas atau tidaknya. Tetapi yang saya ketahui dan yang saya lihat bahwa hari ini dari kawan-kawan, seperti ada harapan dengan diri saya, maka saya berani untuk mencalonkan diri," ungkapnya.

"Lebih kepada harapan kawan-kawan mahasiswa-mahasiswa IKIP PGRI Pontianak ada harapan ketika saya mencalonkan diri," paparnya.

Terkait visi dan misi, dikatakannya ialag untuk membawa perubahan dan mengarah lebih baik membawa nama IKIP PGRI Pontianak ini.

Baik dari tata kelola kinerja, dari menjalin mitran, dan upaya-upaya menumbuhkan budaya literasi, pengembangan nilai-nilai intelektual serta memfasilitasi mahasiswa yang dalam ruang lingkup minat bakat untuk meningkatkan prestasi mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.

"Jelas loyalitas kalimat ini yang sering saya sebut ketika masa kampanye yaitu slogan kami, hanya ada dua kata Jelas Loyalitas. Nah, artinya saya jelas secara kualitas, secara profesional saya jelas gitu," inbuhnya.

"Bagaimana hari ini saya sebelumnya saya juga berada di salah satu ketua himpunan di Ormawa IKIP PGRI Pontianak. Berarti secara kredibilitasnya saya jelas, secara visi misi saya jelas. Dan juga loyalitas saya berkontribusi besar di IKIP PGRI Pontianak, patuh dengan apa yang saya janjikan, apa yang saya cita-citakan saya loyalitas di situ," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved