Lebaran Haji 2020 atau Idul Adha 31 Juli Ketetapan Muhammadiyah, 1 Dzulhijjah Pada Rabu 22 Juli
Apabila 10 Dzulhijjah pada tanggal 31 Juli maka 1 Dzulhijjah akan jatuh pada tanggal 22 Juli 2020.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pihak Muhammadiyah telah menetapkan kapan Hari Raya Idul Adha 2020 atau 1441 H.
Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Qurban 2020 pada tanggal Jumat 31 Juli 2020.
Pihak pemerintah memang belum mengumumkan kapan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji 2020.
Pemerintah akan melakukan sidang isbat terlebih dahulu sebelum menentukan atau menetapkan kapan Lebaran Haji atau Hari Raya Qurban 1441 H.
Berkaca pada penetapan yang telah ditentukan pihak Muhammadiyah pda 31 Juli 2020.
Hari Raya Idul Adha tepat pada 10 Dzulhijjah.

Apabila 10 Dzulhijjah pada tanggal 31 Juli maka 1 Dzulhijjah akan jatuh pada tanggal 22 Juli 2020.
Berikut perhitungan Kalender Hijriah jika 31 Juli Lebaran Haji
1 Dzulhijjah = 22 Juli 2020
2 Dzulhijjah = 23 Juli 2020
3 Dzulhijjah = 24 Juli 2020
4 Dzulhijjah = 25 Juli 2020
5 Dzulhijjah = 26 Juli 2020
6 Dzulhijjah = 27 Juli 2020
7 Dzulhijjah = 28 Juli 2020
8 Dzulhijjah = 29 Juli 2020
9 Dzulhijjah = 30 Juli 2020
10 Dzulhijjah = 31 Juli 2020 (Idul Adha)
11 Dzulhijjah = 1 Agustus 2020
12 Dzulhijjah = 2 Agustus 2020
13 Dzulhijjah = 3 Agustus 2020
Setelah tiba Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji maka umat Islam diharamkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Hari diharamkannya umat Islam melaksanakan ibadah puasa disebut juga Hari Tasrik.
Hari Tasrik tepat pada 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Saat tiba bulan Dzulhijjah umat Islam dianjurkan memperbanyak amal ibadah dan pahalanya akan dilipat gandakan
Satu diantara amalan yang dianjurkan adalah puasa sunnah.
Puasa sunnah dapat dikerjakan begitu tibanya bulan Dzulhijjah.
Kemudian pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah sangat dianjurkan melaksanakan ibadah Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.
Adapun ajuran puasa sunnah ini didasarkan pada hadis riwayat Ibnu Abbas dan At Tirmidzi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
“Rasulullah SAW berkata: Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At Tirmidzi)
Dari 9 hari puasa sunnah itu dua hari di antaranya adalah puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah sebagai berikut
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Artinya: "Saya Niat Puasa Sunnah Arafah karena Allah.
