Khazanah Islam
Ustadz Abdul Somad (UAS) Ungkap Hukum Menjual Kotoran Ternak untuk Dijadikan Pupuk
Sementara itu, pendapat kedua menyatakan bahwa menjual kotoran ternak untuk pupuk adalah boleh.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ada dua pendapat mengenai hukum menjual kotoran ternak ini.
Pendapat pertama menyatakan haram, karena kotoran hewan ternak adalah najis.
"Kata yang mengharamkan jual kotoran ternak, kotoran ternak itu najis. Maka menjual najis hukumnya haram," kata Ustadz Abdul Somad.
Sementara itu, pendapat kedua menyatakan bahwa menjual kotoran ternak untuk pupuk adalah boleh.
"Kata yang kedua ini, yang dijual bukan kotorannya, tapi jasanya," jelas UAS.
Menurut UAS, hal tersebut sama dengan menjual cacing.
"Menjual cacing haram, menjijikkan. Kata yang menjual cacing, yang saya jual ini bukan cacingnya. Tapi jasa mencari cacing itu," kata UAS.
"Menggali tanahnya, memasukkannya ke plastik, menyimpannya di kulkas," jelas UAS.
• Hukum Perempuan Membuka Jilbab Demi Pekerjaan, Ustadz Abdul Somad (UAS) Berikan Jawaban Tegas
Oleh sebab itu, kalau nanti ada orang mengatakan, mengharamkan jual kotoran ternak, ditengoknya pada bendanya.
"Kalau ada yang menghalalkan, yang ditengoknya adalah pada jasanya," ujar UAS.
Ustadz Abdul Somad menegaskan, haramnya kotoran ternak tidak sama dengan haramnya anjing, babi dan minuman keras.
Hukum Lepas Jilbab
Apa hukum seorang perempuan membuka jilbab demi pekerjaannya?
Hal itu ditanyakan seorang jemaah kepada Ustadz Abdul Somad.
Menjawab hal itu, Ustadz Abdul Somad mengatakan, tak senilai gaji yang diterima dengan dosa membuka aurat.
"Maka carilah pekerjaan, mungkin gajinya lebih sedikit, tapi terjaga kehormatan," kata UAS.
Ustadz Abdul Somad melanjutkan, tidak bisa duit gaji itu untuk menutup neraka jahannam.
"Tak bisa duit gaji, tunjangan itu untuk menutup liang lahat azab kubur," katanya.
"Oleh sebab itu takutlah kepada Allah. Masalah rezeki dijamin Allah SWT," tegasnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian menyampaikan satu di antara dalil
"Banyak-banyak beribadah kepada Allah SWT. Kalau kau lapar, perutmu dikenyangkan Allah. Kalau kau takut maka takutmu dihilangkan dari dalam hatimu," kata UAS.
UAS menegaskan, jangan main-main tentang masalah menutup aurat.
"Ah...kan cuma di tempat kerja aja. Nanti pulangkan pakai jilbab lagi, jangan. Jangan kau ikut langkah-langkah syetan," kata UAS mengutip ayat Al Quran.
Ustadz Abdul Somad mengatakan, dirinya tak melihat kalian sebagai jamaah.
"Saya menganggap kalian adalah keponakan saya. Keponakan saya perempuan. Bagaimana kalau perempuan, keponakan saya, disuruh orang membuka jilbab hanya untuk cari makan, laa hawla wala quwwata illa billah," kata UAS.
"Jadi untuk masyarakat ke bawah supaya tanamkan ini. Dan untuk ke atas, wahai bapak anggota dewan, kaliankan dipilih oleh rakyat, tolonglah perjuangkan ini," katanya.
"Negri mayoritas muslim. Bisa pula' perusahaan memaksa anak gadis umat Islam menyuruh membuka," kata UAS, heran.
Pada ceramah di kesempatan berbeda, Ustadz Abdul Somad menegaskan bahwa perempuan yang tak menutup aurat, neraka jahanam tempatnya.
"Suaminya yang diam saja, tak mencium bau surga. Suami yang membiarkan istri tak menutup aurat tak mencium bau surga," tegas UAS.
Ustadz Abdul Somad kemudian menyampaikan mengenai dayus.
"Siapa itu Da'yus? Yang tak ada rasa cemburu kepada mahram. Membiarkan istrinya tak menutup aurat," tegasnya.
"Yang masih lajang yang belum menikah, menikah kalian dengan wanita yang menutup aurat," jelas UAS.
"Yang sudah menikah belum juga menutup aurat, tutup aurat. Tak pernah berhenti tutup aurat, tutup aurat," tegas UAS.
Ustadz Abdul Somad juga mengingatkan untuk tidak menggunakan pakaian sempit dan pakaian transparan.
"Yang boleh tampak wajah dan telapak tangan. Jilbab panjang, hijab panjang," tegasnya.(*)