Banjir di Sintang

UPDATE Banjir di Sintang Kalbar, 21 Desa di Kayan Hilir Terendam dan Transportasi Darat Lumpuh

Berdasarkan monitoring Polsek Kayan Hilir pada pukul 17.00 WIB, perkembangan air saat ini telah mengalami penurunan sebanyak 20 centimeter.

TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto
Monitoring Banjir: Personel TNI dari Korem 121/ABW dan Kodim 1205/Stg serta jajaran melakukan patroli banjir yang melanda Kecamatan Kayan Hilir, Senin (13/7/2020) sore. Rute yang dilewati ini merupakan jalan poros menuju Kecamatan Kayan Hilir. Akibat banjir, akses transportasi darat lumpuh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Bencana banjir yang melanda Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Kalbar diperkirakan merendam 21 desa sejak kemarin.

Diperkirakan, jumlah KK yang terdampak banjir sekitar 973 sampai dengan 1.500 KK dari total 21 desa.

"Jumlah desa terendam 21 desa di Kayan Hilir. Diperkirakan 973 -1500 KK total rumah warga di 21 desa yang terendam," kata Kapolres Sintang, AKBP Jhon H. Ginting melalui Kasubag Humas Iptu Hariyanto, Senin (13/7/2020) malam.

Untuk jumlah fasilitas yang rusak, hingga saat ini belum terdata.

"Ketinggian Air saat ini di perkirakan 2- 3 meter," katanya.

Banjir di Kayan Hilir Sintang Masih Bertahan, Transportasi Darat Lumpuh Total

Berdasarkan monitoring Polsek Kayan Hilir pada pukul 17.00 WIB, perkembangan air saat ini telah mengalami penurunan sebanyak 20 centimeter.

Hal ini terlihat dari beberapa pemilik rumah yang kediamannya sebelumnya kebanjiran namun pada sore ini sudah mulai membersihkan halaman yang awalnya tergenang air.

Transportasi Darat Lumpuh

Banjir di Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang belum surut.

Masih banyak rumah warga yang terendam air pada Senin (13/7/2020).

Jalan poros dari Sintang menuju Kayan Hilir dan Kayan Hulu lumpuh total. Tak ada kendaraan yang bisa melintas.

Titik banjir parah menggenani sepanjang ruas jalan Dusun Mabang, Desa Mekar Mandiri.

Tinggi permukaan air melebihi batas pinggang orang dewasa.

Tak ada kendaraan satu pun yang bisa melintas.

Banjir: Banjir di Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang belum surut. Masih banyak rumah warga yang terendam air pada Senin (13/7/2020).
Banjir: Banjir di Nanga Mau, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang belum surut. Masih banyak rumah warga yang terendam air pada Senin (13/7/2020). (TRIBUNPONTIANAK/Agus Pujianto)

Hanya bisa menggunakan rakit yang didorong oleh warga.

Untuk bisa menjangkau pusat kecamatan, bisa menggunakan perahu.

Pusat kecamatan Kayan Hilir hingga saat ini masih terendam.

Sejumlah logistik baik bantuan dari para relawan, maupun dari logistik obat-obatan dari Dinkes untuk sementara hanya mampu menjangkau posko bencana banjir yang didirikan Korem 121/Abw di Desa Jaya Sakti.

59 Rumah di Kayan Hulu Rusak

Sebanyak 59 unit rumah rusak akibat diterjang banjir di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Selain rumah, jembatan gantung di Desa Lintang Tambuk juga rusak parah akibat diterjang banjir.

"Terdapat sejumlah kerusakan yang terjadi akibat banjir kali ini.

Dari 19 desa yang terdampak, terdapat 59 rumah warga yang mengalami kerusakan dan 2 fasilitas umum rusak parah, jembatan Gantung Lintang Tambok Roboh dan 1 unit Steher hanyut," ungkap Kapolsek Kayan Hulu, Iptu Sutrisno, Senin (13/7/2020).

Sutrisno mengatakan, sampai dengan saat ini banjir sudah mulai surut sekitar 2,5 meter.

"Air sudah tampak surut hingga 2,5 meter.

Jalan-jalan yang berada di pinggir sungai, air sudah di kedalaman 1 meter," ungkapnya.

Brigadir Indra Wahyudin, Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hulu mengatakan, akibat banjir besar yang melanda Kecamatan Kayan Hulu menimbulkan banyak kerugian khususnya dari segi materiil.

Sebanyak 59 unit rumah rusak akibat diterjang banjir di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar. Selain rumah, jembatan gantung di Desa Lintang Tambuk juga rusak parah akibat diterjang banjiir. 
--
Sebanyak 59 unit rumah rusak akibat diterjang banjir di Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang, Kalbar. Selain rumah, jembatan gantung di Desa Lintang Tambuk juga rusak parah akibat diterjang banjiir. -- (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA/Polsek Kayan Hulu)

Perekonomian lumpuh total, akses keluar dan masuk terputus. 

Ada rumah yang roboh, tempat pemberhentian perahu/steher hanyut dan yang terbaru yaitu ambruknya jembatan gantung yang menghubungkan akses jalan darat ke desa lintang tambuk.

"Ambruknya jembatan gantung yang ada di desa Lintang Tambuk ini selain diKarenakan tiangnya sudah rapuh di tambah lagi terkena deras air banjir dari sungai Kayan.

Beruntung saat kejadian ambruknya jembatan gantung lintang tambuk tersebut tidak mengenai rumah warga," ujar Indra. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved