Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Bertambah 5 Kasus Positif Covid-19 di Kalbar Hasil Razia Masker, 4 Pontianak & 1 KKR

Kasus baru ini diperoleh dari hasil razia masker di Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak beberapa waktu lalu.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengumumkan ada 5 kasus konfirmasi baru di Kalimantan Barat, Senin (13/7/2020).

Kasus baru ini diperoleh dari hasil razia masker di Auditorium Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan berdasarkan Laboratorium Rumah Sakit Untan Pada 13 Juli 2020 hari ini mendapat 5 kasus konfirmasi baru.

"Lima kasus baru ini merupakan, kasus konfirmasi yang kita dapatkan dari razia masker di depan Audit Untan."

"Jumlah yang terjaring saat itu 68 orang. Lalu sampelnya kita kirim secara bertahap. terakhir pemeriksaan ada 5 positif," ujarnya, Senin (13/7/2020).

FAKTA CORONA KALBAR - Laki-laki Lebih Banyak Terinfeksi Covid-19, Rentang Umur 35-40 Tertinggi

DETIK-DETIK Ayah Ivan Gunawan Meninggal Mendadak, Sempat Dites Covid-19, Ini Hasilnya!

Ia mengatakan dari 5 orang kasus baru ini, 4 orang di antaranya adalah warga Kota Pontianak, dan 1 orang warga Kubu Raya.

Selain itu berdasarkan hasil Laboratorium Untan ada 1 kasus sembuh yang berasal dari Ketapang.

"Sampai hari ini 13 Juli 2020 total kasus konfirmasi 355 orang, 328 telah dinyatakan sembuh,dan 4 meninggal," ucapnya.

Ia menambahkan terhadap 5 orang positif hasil razia masker ini, Dinas Kesehatan Kota Pontianak dan Kubu Raya sudah melakukan langkah-langkah.

Seperti isolasi dan pemeriksaan kontak tracing dan tracking.

Ia mengingatkan kepada semua masyarakat bahwa zona hijau di Kota Pontianak dan lainnya itu tidak akan bisa berlangsung lama, kalau masyarakatnya tidak disiplin.

"Kalau kita lihat ada orang yang berkeliaran, menggunakan sepeda, jalan kaki atau sepeda motor."

"Akan tetapi tidak menggunakan masker, padahal orang ini ternyata kasus konfirmasi positif."

"Kalau mereka tidak menggunakan masker, akan mudah sekali menyebarkan atau menularkan penyakitnya ke orang lain di sekitarnya yang juga tidak mennggunakan masker," tegasnya.

Ia mengatakan ke depan Dinkes Kalbar akan terus mengakitfkan razia masker di tempat lainnya.

Seperti tempat keramaian menurut observasi bahwa masyarkat tidak menggunakan masker

Warga Bandel Diisolasi 24 Jam

Masyarakat Kota Pontianak masih belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Minggu (12/7/2020) pagi misalnya, ada 86 warga yang kedapatan tak menggunakan masker.

Mereka langsung menjalani tes swab di area Taman Digulis Untan.

Razia dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung selama sekitar 1 jam 30 menit.

Razia melibatkan 20 personel TNI, 15 personel Polri, 20 personel Satpol PP dan 15 petugas Diskes.

Suasana saat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan dibantu oleh TNI dan Polri kembali mengadakan razia masker dan langsung lakukan swab di tempat bagi masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker di Area Taman Digulis Untan, Minggu (12/7/2020).
Suasana saat Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan dibantu oleh TNI dan Polri kembali mengadakan razia masker dan langsung lakukan swab di tempat bagi masyarakat yang kedapatan tidak menggunakan masker di Area Taman Digulis Untan, Minggu (12/7/2020). (TRIBUNPONTIANAK/ANGGITA PUTRI)

"Kita melaksanakan razia selama 1,5 jam saja. Setelah di swab mereka diberikan nasihat dan diberikan masker," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson.

Petugas kesehatan yang turut dalam razia, dilengkapi dengan pakaian hazmat full cover.

Lalu alat yang dibawa untuk melakukan swab pada razia tersebut uakni alat swabs dan virus transport media (VTM).

"Jadi yang dirazia adalah orang yang nongkrong di area kita razia dan yang jalan tidak pakai masker seperti pengendara motor dan masyarakat yang melitas di sekitar wilayah tersebut," ujar Harisson.

Sedangkan yang sedang berolahraga akan ditanya petugas apakah bawa masker atau tidak.

Jika tidak bawa akan langsung dites swab. Sebab kalau olahraga ringan harus tetap menggunakan masker yang tipis.

Lalu untuk olah raga berat, jelasnya, boleh tidak pakai masker, tetapi pada saat istirahat atau duduk setelah olah raga harus pakai masker.

"Jadi kalau dia berolah raga harus tetap bawa masker yang digunakan pada saat sedang beristirahat. Kalau tidak bawa kena razia langsung kita lakukan swab," kata Harisson.

Ia mengatakan, untuk olahraga ringan seperti jalan santai, sepeda santai harus menggunakan masker.

Namun untuk balap sepeda dan lari masuk kategori olahraga berat. Meski berolahraga berat, namun warga harus tetap membawa masker.

Harisson mengatakan, masyarakat yang tidak menggunakan masker dan masih saja tetap bandel sesuai pernyataan Gubernur Kalbar maka akan dilakukan isolasi selama 24 jam di ruang isolasi pemerintah di Upelkes Kalbar.

Ia mengatakan selama pelaksanaan razia hingga proses swab, tidak ada masyarakat yang melawan karena dinas kesehatan dibantu langsung oleh TNI dan Polri.

Warga yang kedapatan tidak pakai masker diarahakan untuk ke meja pendaftaran, lalu di-swab.

Selanjutnya setelah melakukan swab langsung diberikan pembinaan, pemahaman dan nasihat.

Selanjutnya mereka diberi masker oleh petugas.

"Kemudian ini juga merupakan bentuk uji secara dini atau deteksi dini secara acak terhadap masyarakat yang tidak menggunakan masker."

"Jadi tidak secara rahasia saja. Maka dilakukan secara acak terhadap orang yang tidak menggunakan masker," ujarnya.

Harisson mengatakan Kota Pontianak memang sudah nol kasus konfirmasi Covid-19.

Namun kedisiplinan masyarakat harus terus dijaga untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan.

"Jadi kita harus jaga terus untuk itu masyarakat harus berdisiplin melaksanakan protokol-protokol kesehatan."

"Pakai masker, sering cuci tangan. Kemudian menjaga jarak dan hindari kerumunan," ujarnya.

Sementara untuk hasil tes swab terhadap 86 warga kemarin, baru akan keluar dalam beberapa hari ke depan.

Jika hasilnya positif Covid-19, maka akan langsung dilakukan isolasi dan dilakukan tracking dan tracing terhadap keluarga atau masyarakat di sekitarnya.

Ancam Isolasi

Gubernur Kalbar Sutarmidji bahkan menyampaikan ancaman tak segan-segan mengisolasi warga yang tak patuh dengan protokol kesehatan.

Warga yang kedapatan tak pakai masker misalnya, bisa diisolasi selama 24 jam.

"Kita akan gencarkan razia bagi yang tak pakai masker dengan mengambil swab-nya. Ke depan yang tak pakai masker akan diisolasi selama 24 jam, kebetulan tempat isolasi lagi kosong."

"Mau tidur di tempat isolasi yang disediakan pemerintah, silakan," katanya.

Ia menjelaskan, razia yang dilakukan Dinas Kesehatan Kalbar adalah sebagai upaya untuk menjaga agar kondisi tetap bisa dikendalikan.

Dengan dibantu TNI Polri, Pemprov Kalbar melakukan razia masker dan tes swab langsung bagi warga yang kedapatan membandel. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved