Tokoh Pemuda Tanggapi Capaian dan Kritikan Pembangunan di Kabupaten Sambas
Oleh karenanya mengkorelasikan visi mulia (akhlakul karimah) dengan terjadinya human traccking, kriminalisasi dan lain-lain adalah sebuah kekeliruan.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
"Sementara itu, terkait dengan masyarakat unggul menurut IPM 66,61% ini adalah data tahun 2018.
Sedangkan data tahun 2019 (terupdate) IPM sambas sudah 67,02 sementara angka kemiskinan menurun signifikan dari tahun 2018 (8,55) menjadi 8,19," katanya
Sementara itu, terkait dengan status kemajuan dan kemandirian Desa, di ungkapkan oleh Muji juga meningkat signifikan.
Dimana Desa Mandiri dari tahun 2018 yang masih belum ada sama sekali, meningkat di 2019 menjadi 8 Desa, dan tahun 2020 meningkat signifikan menjadi 38 dan tidak ada lagi desa sangat tertinggal di Kabupaten Sambas.
"Bahkan status Kabupaten Sambas dari tahun 2018 tertinggal, tahun 2019 berkembang dan yahun 2020 dengan nilai agregat IDM 0,725," katanya.
"Untuk indeks reformasi birokrasi mendapatkn predikat B berturut turut dari tahun 2017-2020, begitu juga penilaian BPK terhadap laporan keuangan Pemda dari 2017-2020 juga sudah mendapatkan dua kali opini WTP," tuturnya.
Sedangkan untuk data angka kemiskinan ungkap Muji, mestinya penilaiannya adalah bukan dari target rata-rata Provinsi kata dia.
Akan tetapi dari target Kabupaten 8,32% terealisasi menjadi 8,19%, kemudian data angka fakir miskin yang berjumlah 169.710 jiwa tersebut adalah data DTKS.
"Kita sangat bertrimaksih dengan adanya kontrol sosial dari mahasiswa kedepan sebelum melakukan aksi lebih bijak diadakan forum diskusi ilmiah agar gerakan mahasiswa tidak terkesan tendensius politis, nilai D yang diberikan itu kami apresiasi sebagai nilai D-best," tutupnya.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontiana
--