Komunitas Remaja Multi Etnis Kreasikan Sampah Organik Jadi Bernilai Jual

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Membuat sampah organik menjadi pajangan yang indah untuk dilihat menjadi dedikasi utama dalam komunitas Remaja Multi Etnis tersebut.

Setelah beberapa bulan berdiri, adapun kegiatan yang telah mereka lakukan ialah membuat batik dan lukisan wajah dari ampas kopi.

Dan Rencana apa yang akan dibuat di tahun ini oleh mereka ialah launching batik dan menawarkan batik khas komunitas di pemerintah, sekolah, bank, hotel dan rumah makan agar batik multi etnis tersebut bisa di gunakan masyarakat Kalbar.

• Nelayan Tenggelam di Sungai Sepauk Belum Ditemukan, Begini Upaya Tim SAR Gabungan

"Kita ingin masyarakat dan anggota yang tergabung disini bisa belajar daur ulang sampah organik, yang mana ke depannya akan dikembangkan lagi dan lebih banyak program yang bisa dibuat," tuturnya.

Ketua komunitas, Sholihin Wardhana mengatakan di antara visi misi mereka yaitu membangun kota tercinte dan mempersatukan antar etnis di Kalbar.

Serta harapan kedepan nya agar pemerintah provinsi dan kota terutama Gubernur Kalbar agar dapat mendukung kegiatan anak-anak komunitas ini.

Karena baginya, selain menciptakan lapangan pekerjaan bagi anak-anak remaja, komunitas ini juga andil mengurangi sampah organik dan membantu perkembangan UMKM di Kalbar.

"Harapan kita supaya bisa didukung oleh pemerintah setempat. Karena sudah ada beberapa hasil dari barang-barang organik yang kita jadikan pajangan unik."

"Itu bisa menjadi daya jual dan bisa mendatangkan keuntungan baik bagi para anggota yang belum memiliki pekerjaan ataupun sudah sebagai uang masuknya," tutur Sholihin. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak