Coca-Cola Stop Iklan ke Facebook dan Instagram! Ketahui Kisah Pilu Penemu Coca-Cola John Pemberton

Sebelumnya, Unilever bergabung dengan Verizon sebagai dua perusahaan terbesar yang berpartisipasi dalam boikot sebelum Coca-Cola ikut serta.

Editor: Marlen Sitinjak
ISTIMEWA
Coca-Cola Stop Iklan ke Facebook dan Instagram, Ketahui Kisah Pilu Penemu Coca-Cola John Pemberton. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pihak Coca-Cola menghentikan semua iklan digital di platform media sosial Facebook secara global selama setidaknya 30 hari mulai 1 Juli 2020.

Adapun pengumuman tersebut disampaikan pada, Jumat (26/6/2020) malam WIB.

Melansir dari The Verge, Jumat (26/6/2020), langkah ini merupakan bagian dari boikot terhadap Facebook dan Instagram.

Selain kedua platform tersebut, Coca-Cola juga memboikot organisasi lainnya yang diselenggarakan oleh Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, NAACP, dan organisasi lain yang disebut kampanye "Stop Hate for Profit".

Diketahui, kampanye ini telah berlangsung sejak minggu lalu.

KISAH Penemu Minuman Paling Tenar di Dunia Coca-Cola, John Pemberton yang Tak Nikmati Keuntungan

Facebook dinilai gagal atasi ujaran kebencian

Boikot yang dilakukan merupakan bentuk protes setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.

Namun, pihak Coca-cola melangkah lebih maju dibandingkan perusahaan-perusahaan lainnya dengan memboikot semua iklan secara global di platform media sosial, bukan hanya Facebook dan Instagram.

Muncul kabar bahwa tindakan tersebut juga akan memboikot Twitter, YouTube, dan platform lainnya.

"Mulai 1 Juli, The Coca Cola Company akan menghentikan sementara iklan-iklan di semua platform media sosial secara global setidaknya selama 30 hari," ujar CEO Coca-Cola Company, James Quincey dalam pernyataan resmi di web mereka.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan mengambil waktu untuk menilai kembali standar dan kebijakan periklanan untuk menentukan apakah revisi diperlukan secara internal.

"Apalagi yang harus kami harapkan dari mitra media sosial (rasisme), untuk menghilangkan platform kebencian, kekerasan, dan konten yang tidak pantas. Kami akan memberi tahu mereka bahwa kami mengharapkan akuntabilitas, tindakan, dan transparansi yang lebih besar dari mereka," lanjut James.

Boikot oleh Unilever dan Verizon

Sebelumnya, Unilever bergabung dengan Verizon sebagai dua perusahaan terbesar yang berpartisipasi dalam boikot sebelum Coca-Cola ikut serta.

Adapun CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan, adanya serangkaian perubahan kebijakan yang tampaknya dirancang untuk mencoba dan mengatasi banyak masalah.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved