Bidan Dianiaya

Cerita Bidan di Sambas Korban Penganiayaan: 'Masih Terbayang Wajah Pelaku saat Pejamkan Mata'

AH sempat diamankan warga di rumah Kepala Desa setempat, sebelum akhirnya dibawa ke Mapolsek.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Nasaruddin
IST
Bidan RY sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara tersangka penganiayaan (kanan) saat ini diamankan aparat kepolisian 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bidan di Sambas yang menjadi korban penganiayaan, RY (30) hingga saat ini masih ketakutan atas apa yang menimpanya.

RY bahkan masih terbayang wajah pelaku setiap dirinya mencoba memejamkan mata.

Hal itu disampaikan RY saat bercerita mengenai kejadian yang menimpanya kepada wakil Bupati Sambas, Hairiah yang menjenguknya, Rabu (24/6/2020).

''Meskipun dengan nada pelan, korban menyampaikan kalau dirinya masih sangat ketakutan,'' ungkap Hairiah.

''Saat memejamkan matapun yang terbayang wajah si pelaku. Jadi secara psikologisnya juga harus dipulihkan," kata Hairiah.

Tak hanya trauma yang dialami korban. Sampai saat ini, luka akibat penganiayaan juga masih terlihat di tubuh korban.

Kabar Terbaru Bidan Sambas Korban Penganiayaan dan Percobaan Perkosaan

"Kondisi secara awam untuk fisik masih terdapat lebam di pipi, mata juga masih bengkak, leher masih terlihat luka,'' kata Hairiah.

''Bicaranya juga pelan dan kita dapat merasakan kondisi korban masih perlu perawatan dan pengobatan yang intensif," ujarnya.

Hairiah berterima kasih aparat kepolisian cepat menangkap pelaku.

Dirinya berharap pelaku diberikan hukuman yang maksimal.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang Bidan di Kabupaten Sambas yang berinisial RY (30) diduga menjadi korban penganiayaan dan percobaan perkosaan.

Hal itu setelah korban dalam kondisi babak belur saat keluar dari Poskesdes di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, tempatnya bekerja dan menginap.

Kasatreskrim Polres Sambas AKP Prayitno mengatakan, peristiwa terjadi pada Senin 22 Juni 2020 sekira pukul 14.00 WIB.

Prayitno mengatakan, apa yang menimpa korban diketahui seorang warga sekitar yang juga pelapor.

Warga tersebut kaget mendengar ibu mertuanya berteriak-teriak minta tolong.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved