Wabup Sambas Ungkap Kondisi Memprihatinkan Bidan Korban Penganiayaan, Alami Luka dan Trauma
RY mengalami nasib malang, setelah dia dianiaya dan menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh AH (22).
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Wakil Bupati Sambas, Hj Hairiah menjenguk bidan korban penganiayaan RY (30).
Sebelumnya, diketahui bahwa RY adalah seorang bidan yang bertugas di Poskesdes Desa Keraban Jaya, Kecamatan Subah, Kabupaten Sambas.
RY mengalami nasib malang, setelah dia dianiaya dan menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh AH (22).
Saat melakuan menemui korban, Wabup Hairiah didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Ketua Ikatan Bidang Indonesia (IBI) dan anggota IBI Kabupaten Sambas, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Ketua LBH PEKKA dan organisasi perempuan lainnya, Rabu (25/6) di RSUD Abdul Aziz Singkawang.
• BREAKING NEWS - Sepekan Banjir Rendam Tujuh Desa di Manis Mata Ketapang
• MOTIF Letda Mar RW Tusuk Serda Saputra hingga Dugaan Pelaku Lain dari Warga Sipil
Dijelaskan oleh Hairiah, saat ini korban masih perlu perawatan.
Karena secara fisik memang masih terdapat luka lebam di wajah korban.
"Kondisi secara awam untuk fisik masih terdapat lebam di pipi, mata juga masih bengkak, leher masih terlihat luka, dan bicaranya juga pelan dan kita dapat merasakan kondisi korban masih perlu perawatan dan pengobatan yang intensif," ujarnya, Kamis (25/6/2020).
Sementara itu, secara psikologis korban ungkap Hairiah juga perlu untuk dipulihkan.
Hal itu karena korban sangat ketakutan dan selalu terbayang-bayang akan perbuatan buang dilakukan oleh tersangka AH.
"Ya, meskipun dengan nada pelan, korban menyampaikan kalau dirinya masih sangat ketakutan dan saat memejamkan matapun yang terbayang wajah si pelaku.
Jadi secara phisikologis nya juga harus dipulihkan," katanya.
• Masyarakat Mulai Jalani Aktivitas di Luar Rumah, Nisa: Gunakan Masker dan Cuci Tangan
• LOGIN PPDB.JAKARTA.GO.ID Cara Mudah Daftar SD Online Jalur Zonasi Kelurahan Lengkap Tata Cara Daftar
"Bersyukur dukungan suami, keluarga, dokter dan tenaga perawat serta organisasi IBI dalam pendampingan sangat membantu korban keluar dari traumanya," jelas Hairiah.
Saat ini, kata Hairiah kasus tersebut dan tersangka sudah ditangani dan di proses oleh pihak Polres Sambas.
"Kami berterima kasih dengan Bapak Kapolres dan jajarannya yang cepat menangkap pelaku, dan harapan kami tidak ada toleransi pada pelaku selain hukuman yang maksimal," tutupnya.
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak