Peringati Hari Bakcang, Ratusan Warga Tionghoa Pontianak Mandi Tolak Bala di Sungai Kapuas
Bukan hanya kalangan muda, banyak di antaranya para orang tua yang turut serta membawa anaknya untuk mandi di Sungai Kapuas pada tengah hari ini.
Penulis: Ferryanto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam rangka Hari Bakcang atau Peh Cun, Ratusan warga Tionghoa dari berbagai wilayah di Kota Pontianak ramai-ramai mandi di Sungai Kapuas, Kamis (25/6/2020).
Berpusat di sebelah dermaga penyeberangan Fery Kecamatan Pontianak Utara, warga berbondong-bondong datang untuk mandi dan menyegarkan diri.
Bukan hanya kalangan muda, banyak di antaranya para orang tua yang turut serta membawa anaknya untuk mandi di Sungai Kapuas pada tengah hari ini.
Dengan menggunakan pakaian bebas, warga masyarakat Tionghoa dengan suka cita mandi bersama keluarga dan teman.
Mereka berenang di Sungai Terpanjang di Indonesia yang membelah Kota Pontianak itu.
• 33 Tahanan Titipan Kejaksaan di Polres Sintang Jalani Rapid Test Sebelum Dipindahkan ke Lapas
Beberapa kelompok pemuda bahkan menyewa perahu speed penyebrangan untuk membawa mereka Ketengah Sungai Kapuas.
Ketika di tengah sungai mereka para remaja itu lantas menceburkan diri ke air untuk mandi.
Selain mandi dan berenang, juga di laksanakan perang air, muda-mudi mengisi kantong dengan air dan kemudian saling lempar, keseruan dan kebahagiaan terlihat jelas di wajah warga tersebut.
Beberapa Pemadam Kebakaran Swasta di Kota Pontianak Utara pun turut andil dalam memeriahkan Hari Bakcang ini.
Diantaranya pemadam kebakaran Selat Madura dan Pemadam Khong Sun, serta pemadan lain yang ada di sisi sebarang sungai.
Dengan mengerahkan berbagai mesin penyemprot air, para pemadam menyemburkan air ke atas untuk membuat hujan buatan.
Hal ini menambah keseruan pelaksanaan mandi besar di Sungai Kapuas dalam peringatan Hari Bakcang.

Minfei, Sekertaris Pemadam Kebakaran Selat Madura Menyampaikan bahwa pelaksanaan peringatan hari Bakcang ini dilaksanakan setiap tanggal 5 bulan 5 penanggalan masyarakat Tionghoa.
Dimana, setiap pelaksanaan tradisinya, pada siang hari warga mandi di sungai untuk membersihkan dan mensucikan diri dengan harapan untuk menolak bala yang bakal datang.
Pelaksanaan mandi besar ini sendiri mulai laksanakan pada sekira pukul 11.00 WIB.