TUGAS TVRI Hari Ini Selasa 23 Juni, Soal dan Jawaban TVRI Asal Usul Danau Situ Bagendit Jawa Barat

Khusus untuk cerita Cerita Rakyat selain membahas Asal Usul Danau Toba di Sumatera Utara, juga membahas Asal Usul Danau Situ Bagendit.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
YouTube @Dongeng Kita
TUGAS TVRI Hari Ini Selasa 23 Juni, Soal dan Jawaban TVRI Asal Usul Danau Situ Bagendit Jawa Barat 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID –  TVRI kembali menyajikan tayangan Belajar dari rumah (BDR) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pekan ke-11 Selasa (23/6/2020) pagi. 

Program BDR ini sebagai alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemi Covid-19.

Pada pekan ini, siswa masih memasuki masa liburan kenaikan kelas sehingga dalam program belajar dari rumah ini tanpa dilengkapi soal dan jawaban.

Namun siswa disuguhkan tayangan edukatif yang bisa disaksikan oleh siswa PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat.

Seperti tayangan cerita anak Kidi dan Widi Episode Aku Mengoles Selai di Atas Roti untuk anak PAUD, kemudian Cerita Rakyat: Asal Usul Danau di Sumatera  dan Jawa Barat untuk siswa SD.

TUGAS TVRI Hari Ini Selasa 23 Juni, Soal dan Jawaban TVRI SD Asal Usul Danau Toba di Sumatera Utara

Tak hanya itu ada pula tayangan dokumenter Ragam Wajah Amerika Diaspora: Orang Indonesia Sukses di Amerika

Untuk SMP hingga Vokasi Kini: Teknisi adalah Kunci untuk SMA.

Siswa juga disuguhkan materi belajar Bahasa Inggris.

Khusus untuk cerita Cerita Rakyat selain membahas Asal Usul Danau Toba di Sumatera Utara, juga membahas Asal Usul Danau Situ Bagendit.

Berikut Ringkasan Cerita Asal Usul Danau Situ Bagendit di Jawa Barat

Alkisah, pada zaman dahulu, di sebuah desa yang subur yang berada di Jawa Barat tepatnya di daerah Garut hiduplah seorang janda yang bernama Nyai Bagendit. Nyai Bagendit adalah seorang janda yang kaya raya.

Meskipun dikaruniai harta yang berlimpah, Nyai Bagendit adalah orang yang sangat kikir, dan tamak. Ia juga mempunyai sifat yang sombong terutama pada orang-orang miskin di sekitarnya. Ia sama sekali tidak pernah memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan bahkan ia seringkali mengusir warga yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan.

Kalaupun Nyai Bagendit mau membantu meminjamkan uang kepada masyarakat sekitar, ia tak segan-segan mengambil bunga yang sangat tinggi. Apabila si peminjam tidak bisa membayar hutangnya tepat waktu, Nyai Bagendit menyuruh tukang pukulnya untuk menagih dengan paksa bahkan dengan kekerasan.

Harta Nyai Bagendit menjadi semakin bertambah melimpah dikala panen tiba. Ketika musim paceklik tiba, penduduk sekitar banyak yang gagal panen dan menderita busung lapar. Tapi bukannya membantu masyarakat sekitarnya Nyai Bagendit justru berpesta pora bersama sanak dan keluarganya.

Karena sifatnya yang kikir dan pelit itu, maka warga sekitar menjulukinya Bagenda Endit, yang artinya orang kaya yang pelit.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved