Jarot Winarno Minta Perbanyak Rapid Test di Pasar
Berdasarkan peritungan penyelidikan epidemiologi, kasus positif corona ada di kisaran 30-40 orang
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno meminta Dinas Kesehatan memperbanyak rapid test di sarana umum, supaya menemukan lebih banyak kasus reaktif dan segera cepat diisolasi.
Menurut Jarot, kunci keberhasilan penanganan corona antara lain harus memperbanyak telusur, test dan isolasi sebanyak-banyaknya pada kelompok resiko tinggi dan cluster-cluster yang sudah ada dari semua lini.
“Semakin banyak melakukan tes, telusur dan isolasi, maka mudah-mudahan bisa amanlah karena pasien yang keluar hasil swab konfirmasi positif, sudah menjalani isolasi mandiri masing-masing dengan ketat sehingga dia tinggal kita pindahkan ke rumah sakit saja atau di tingkatkan penanganannya,” kata Jarot Winarno.
• 50 Orang Pedagang Pasar Jarai Sanggau Ikuti Rapid Test, Satu Orang Reaktif
Saat ini, Dinas Kesehatan berjuang melakukan rapid test terhadap pedagang. Seperti di pasar sayur masuka, pasar junjung buih dan tidak menutup kemungkinan pusat perbelanjaan lainnya. “Nanti kita kembangkan seluruh resto dan kedai kopi, tempat hiburan. Kita utamakan pasar dulu,” ujarnya.
Hingga Jumat lalu, tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang sudah melakukan rapid test terhadap masyarat sebanyak 5.680 orang dari 6.445 KIT rapid test yang terpakai. Dari jumlah itu, ditemukan 493 orang reaktif. Sisanya, 5060 negatif.
Dari 493 orang yang reaktif tersebut dilakukan rapid test ulang. Tersisa 373 orang yang reaktif. 133 sisanya negatif. Semua yang semula reaktif rapid test tersebut di swab tenggorokannya. Hasilnya: 28 orang positif corona dan 320 orang negatif.
150 orang lagi menunggu hasil swabnya. Dari 28 yang terkonfirmasi positif, 5 orang sembuh.
“Saya minta rapid test hingga 8 ribuan orang. Sekarang baru 5 ribu. Berdasarkan peritungan penyelidikan epidemiologi, kasus positif corona ada di kisaran 30-40 orang. Dan yang diumumkan oleh nasional, merupakan hasil swab yang sudah sebulan lebih baru keluar. Semuanya juga sudah diisolasi. Kita tidak panik. Memang kita cari, karena OTG berpotensi menularkan,” ujar Jarot Winarno.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: