Fenomena Awan Mamatus di Langit Irak Pukau Netizen, Tak Sangka Awan Payudara Ternyata Pertanda Ini
Baru-baru ini masyarakat di Kota Kurdish, Irak dibuat terpana dan terpukau dengan pemandangan langka awan diatas langit mereka.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pernahkah kamu terpana saat melihat jejeran awan di langit?
Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer.
Awan terbentuk ketika air mengembun di langit.
Dilansir dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), air yang mengembun terjadi karena adanya kondensasi.
Awan menjadi salah satu unsur yang penting dari cuaca dan iklim di Bumi.
Keberadaannya memang jarang untuk kita perhatikan secara seksama.
• SIAP-SIAP! Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Ini Wilayah di Indonesia yang Bisa Menyaksikan GMC
Baru-baru ini masyarakat di Kota Kurdish, Irak dibuat terpana dan terpukau dengan pemandangan langka awan diatas langit mereka.
Adalah jejeran awan Mamatus yang baru saja menghiasi langit Irak belum lama ini.
Fenomena langka ini bahkan sempat diabadikan oleh sejumlah netizen seperti yang bereda di twitter.
Omed (@ OmedMuhamad666) menuliskan fi Twitter-nya untuk memamerkan awan mammatus langka yang menutupi langit di sebuah kota Kurdi di Irak.
Dia menulis, "Hari ini di Amedi."
Dilansir dari wikipedia Awan mammatus atau mammatocumulus (berarti "awan payudara) adalah istilah meteorologikal untuk bentuk gumpalan-gumpalan menggantung yang terbentuk di dasar awan.
Nama mammatus diambil dari bahasa Latin mamma ("puting" atau "payudara"), karena bentuknya yang mirip dengan payudara.
Seperti menurut EarthSky, awan Mammatus biasanya merupakan tanda badai atau cuaca buruk.
Tonjolan seperti kantong tergantung dari bagian bawah awan terutama terdiri dari es, dan dapat meluas ke segala arah.
Awan ini dapat tetap terlihat di langit selama 10 hingga 15 menit.
Dan bertentangan dengan mitos, mereka tidak terus meluas ke bawah untuk membentuk tornado, tetapi masih menarik sebagian karena mereka dibentuk oleh udara yang tenggelam.
Awan Mammatus mungkin terlihat tidak menyenangkan, dan untuk alasan yang baik, tapi itu pasti berjalan seiring dengan keindahannya yang luar biasa.
Pertanda Datangnya Bahaya
Sementara dilansir dari Intisari-Online.com, meski awan mamatus ini memang cantik serta bentuk dan teksturnya unik.
Akan tetapi, awan mamatus merupakan tanda akan adanya bahaya.
Mammatus atau mammatocumulus adalah istilah meteorologikal yang digunakan untuk gumpalan-gumpalan awan yang menggantung di dasar awan.
Jika diperhatikan, gumpalan awan itu mirip dengan balon-balon yang berada dalam keadaan terbalik.
Ukurannya ada yang sama dan ada yang berbeda.
Awan indah ini biasanya terbentuk dalam awan kumulonimbus.
Akan tetapi, bisa juga terbentuk pada awan lainnya, seperti awan altocumulus, altostratus, stratocumulus, sirus, bahkan awan abu gunung berapi.
Selain itu, tekstur awan ini juga beragam, bisa terlihat halus dan bisa terlihat kasar.
Untuk warnanya juga beragam, bisa terlihat buram dan bisa terlihat transparan.
Awan Mamatus ini bisa terdiri dari es, cairan yang hampir seluruhnya berupa air, atau gabungan dari keduanya.
Awan cantik ini bisa memiliki diameter 1-3 kilometer, sedangkan panjangnya rata-rata 0,5 kilometer.
Oiya, mamatus si awan cantik ini sering dikaitkan dengan tanda bahaya. Kenapa demikian?
Konon, jika awan mamatus ini terbentuk di bawah awan kumulonimbus, maka akan terjadi badai besar atau tornado.
Nah, hal itu pernah terjadi di Texas.
Wah, tak disangka, ya, Mamatus si awan cantik ini ternyata merupakan tanda bahaya. (*)