Saran Psikolog Bagi Para Bunda Memotivasi Anak untuk Menghadapi Tatanan Baru di Sekolah
Sikap acuh dari anak-anak juga dibutuhkan kesabaran bagi setiap orangtua dalam menasehati sang buah hati.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagian bunda di rumah pasti pusing memikirkan bagaimana anaknya untuk memasuki masa new normal.
Sikap acuh dari anak-anak juga dibutuhkan kesabaran bagi setiap orangtua dalam menasehati sang buah hati.
Menanggapi hal itu, Psikolog Rika Indarti membagikan saran dan tips lewat pertanyaan berikut ini, yuk kita simak baik-baik, Bun!
• Siswa Kalbar 100 Persen Naik Kelas Mulai SD SMP SMA/SMK Sederajat, Saran Gubernur Sutarmidji
Pertanyaan:
Bagaimana mengembalikan motivasi anak saat memasuki fase new normal seperti saat ini.
Dimana beberapa semangat anak-anak pasti berkurang untuk kembali bersekolah
Rendi Ayu (34)
Jawaban:
Masih ada waktu dalam hitungan minggu bagi para orang tua untuk menyiapkan anak-anak kembali bersekolah, bila sekolah dibuka tanggal 13 juli nanti.
Walaupun masih tidak ada kepastian dalam hal ini, tidak ada salahnya para orang tua untuk bersiap-siap.
Fase new normal tentu akan berbeda dengan fase normal, sehingga sebaiknya orang tua sudah melatih membiasakan diri dalam mempraktikkan protokol kesehatan agar anak cepat terlatih.
Untuk mengembalikan semangat anak-anak, sebaiknya mulai dari diri orangtua sendiri.
Adanya optimisme dan pemikiran positif yang dimiliki orang tua tentu akan menulari anak dan demikian pula sebaliknya.
Khawatir dan cemas boleh, namun jangan sampai berlebih.
Apapun yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang tua maka akan mempengaruhi pikiran dan perilaku anak, sehingga sebaiknya orang tua perlu melakukan evaluasi dan perbaikan diri terlebih dahulu.
Pada anak yang usianya lebih tinggi seharusnya akan lebih mudah untuk diajak berkomunikasi, termasuk berdiskusi tentang bersekolah di era new normal.
Sehingga orang tua dapat mengetahui apa yang menjadi kecemasan dan kekhawatiran anak termasuk apa yang menjadi harapan anak nanti.
Mulailah pembicaraan dari hal-hal yang disukai anak, misalnya berbicara tentang "mau jadi apa mereka nanti", lakukanlah obrolan secara ringan dan santai, sehingga anak tidak merasa terbebani.
Dalam obrolan tersebut, secara perlahan-lahan tanamkanlah motivasi kepada mereka, bahwa apapun bentuk cita-cita mereka, akan dapat lebih mudah dicapai bila mereka mampu melalui proses belajar di sekolah.
Yakinkan kepada mereka bahwa anda dan pasangan akan selalu mendukung dan mendampingi mereka melalui masa-masa sulit ini.
Selain itu, tidak ada salahnya dengan lebih dulu memulai pembelajaran di rumah.
Dengan membaca buku, googling pengetahuan dan cara -cara lain.
Lakukan secara rutin, meskipun dalam durasi pendek, sehingga anak juga mulai terbiasa untuk kembali membaca dan memahami kembali pelajaran mereka nanti. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak