Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir Sesuai Sunnah, Lengkap Niat Sholat Tahajud dan Tata Caranya

Perlu diingat pula, bahwa ada satu waktu di sepertiga malam, yang menjadi waktu mustajab berdoa.

Penulis: Ishak | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO
Doa Setelah Sholat Tahajud dan Witir Sesuai Sunnah, Lengkap Niat Sholat Tahajud dan Tata Caranya / Ilustrasi 

1. Niat

Bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”

2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah (Kumpulan doa iftitah)

3. Membaca surat Al Fatihah

4. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.

5. Ruku’ dengan tuma’ninah

6. I’tidal dengan tuma’ninah

7. Sujud dengan tuma’ninah

8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam

Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat).

Lalu setelahnya dianjurkan ditutup dengan sholat witir minimal satu rakaat. 

Doa Sholat Tahajud Sesuai Sunnah

Dengan waktu sepertiga malam yang menjadi waktu paling mustajab saat berdoa di Qiyamul Lail, beberapa pendapat mengatakan bahwa kita bisa berdoa apa saja meminta kebaikan dari Allah SWT. 

Namun, Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud.

Kunci Masuk Surga, 8 Keutamaan Sholat Tahajud Dilengkapi Niat dan Tata Cara Sholat Tahajud & Witir

Doa tersebut dibaca sebagai doa iftitah.

Berikut ini satu di antara contoh doa yang diajarkan Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Artinya: Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak.

Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan.

Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)

Doa tersebut dibaca Rasulullah saat mengawali sholat tahajud, yakni dibaca sebagai doa iftitah.

Adapun doa setelah sholat tahajud, kita bebas berdoa dengan segala doa yang baik.

Terutama doa dari Al Quran dan Hadits.

Boleh juga doa kita sendiri, bahkan yang berbahasa Indonesia juga tidak dilarang.

Namun, ada beberapa doa setelah sholat tahajud dan witir sesuai sunnah lainnya yang bisa dibaca. 

Terutama doa yang dibaca setelah sholat witir. 

Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu ?, Tata Cara Salat Tahajud | Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Dikutip dari laman konsultasi syariah, berikut doa tersebut: 

Doa pertama

سُبْحَانَ الـمَلِكِ القُدُّوْسِ

Latin; Subhaanal Malikil Qudduus

Artinya: “Mahasuci Dzat yang Merajai lagi Mahasuci.”

Hadis Selengkapnya:

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَلَّمَ فِي الْوِتْرِ، قَالَ: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah salam shalat witir, beliau membaca: Subhaanal Malikil Qudduus. (HR. Abu Daud 1430; dishahihkan al-Albani)

Dalam riwayat Nasa’i dari Abdurrahman bin Abza radhiyallahu ‘anhu, terdapat tambahan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوتِرُ بِسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَكَانَ يَقُولُ إِذَا سَلَّمَ: «سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ» ثَلَاثًا، وَيَرْفَعُ صَوْتَهُ بِالثَّالِثَةِ

Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan witir dengan membaca surat Al-A’la (rakaat pertama), surat Al-Kafirun (rakaat kedua), dan surat Al-ikhlas (rakaat ketiga). Setelah salam, beliau membaca: subhaanal malikil qudduus, 3 kali. Beliau keraskan yang ketiga. (HR. Nasa’i 1732 dan dishahihkan al-Albani)

Dalam riwayat yang lain, terdapat tambahan:

… طَوَّلَ فِي الثَّالِثَةِ

Artinya: “Beliau baca panjang yang ketiga.” (HR. Nasa’i 1734 dan dishahihkan al-Albani)

Tambahan “Rabbil Malaaikati war Ruuh”

Disebutkan dalam riwayat Thabrani ada tambahan lafaz lain yakni :

رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Latin: Rabbil Malaaikati War-ruuh

Artinya: Tuhan para malaikat dan ar-Ruh

Dari Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW mengatakan:

فِي الْأَخِيرَةِ يَقُولُ: رَبِّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

Artinya: Di bagian akhir beliau membaca: Rabbil Malaaikati War-ruuh. (HR. Ad-Daruquthni 1660). 

Penulis: Ishak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved