WASIAT Pria Kubu Raya Ditemukan Gantung Diri di Pohon Karet Sekadau, Terungkap Motif Bunuh Diri
Sepucuk surat yang diduga kuat ditulis oleh korban sebelum gantung diri menjadi wasiat dan pesan terakhir serta mengungkap motif bunuh diri.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Surat wasiat pria gantung diri di pohon karet mengungkap fakta hingga penyebab korban nekat bunuh diri.
Sepucuk surat yang diduga kuat ditulis oleh korban sebelum nekat gantung diri menjadi wasiat dan pesan terakhir hingga mengungkap korban nekat bunuh diri.
Korban diketahui berinisial HM (31) merupakan warga Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.
Sudah dua bulan tinggal di Dusun Tanjung, Desa Sungai Ayak Dua, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau.
Korban nekat gantung diri di pohon karet di Dusun Simpi Madya Desa Sungai Ayak Kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau.
Kapolres Sekadau AKBP Marupa Sagala, membenarkan adanya penemuan mayat, di kebun karet.
Adapun barang bukti yang ditemukan di TKP antara lain, tali tambang, handuk, sandal, dan sebuah surat peringatan hutang jatuh tempo dari salah satu bank nasional.
Serta surat wasiat yang ditulis korban sebelum nekat gantung diri.
Dalam surat tersebut terdapat tulisan yang berbunyi:
"Kalau aku mati hutang ku lunas aku gantung diri karena tak mampu bayar hutang, aku sayang anak dan istri, semua saudara dan kerabat ku,"
Diduga aksi nekat korban dilatarbelakangi karena tak sanggup membayar utang.
Diberitakan sebelumnya, Warga Desa Sungai Ayak Dua, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar dikejutkan dengan adanya penemuan mayat tergantung di pohon, Jumat (12/6/2020) siang.
Berdasarkan keterangan singkat Humas Polres Sekadau, korban terlihat masih tergantung di atas semak belukar di tikungan tanjakan Simpi, Kecamatan Belitang Hilir.
Saat ditemukan kondisi korban yang diperkirakan laki-laki tersebut masih tergantung dengan sekujur tubuh membengkak dan menghitam.
Di samping korban juga terlihat sebuah handuk kecil dan satu kantong plastik yang belum diketahui isinya.