Virus Corona Masuk Kalbar

Pengeluaran Terbesar Dana Penanganan Covid-19 di Sintang untuk Pembelian APD dan Rapid Test

Pihaknya berencana mengajukan kembali penggunaan dana BTT untuk membeli APD, alat rapid test dan lain sebagainya.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/ANWAR
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mendapatkan anggaran Rp 3,1 miliar untuk penanganan Covid-19 pada tahap pertama.

Sebagian besar dana tersebut, digunakan untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD) dan alat rapid test.

"Kita dikasih dana untuk penanganan Covid-19 yang pertama Rp3,1 miliar. Sebagian besar dana itu kita pakai untuk pembelian APD, alat rapid test."

"Kemudian kita gunakan untuk pembelian obat obatan, cairan disinfektan, insentif untuk tenaga kesehatan, biaya makan minum," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh, Senin (8/6/2020).

Danrem 121/Abw Mengabdi di Tanah Kelahiran, Brigjen TNI Ronny: Saya Punya Ikatan Batin yang Kuat

Sinto menyebut, sebagian pengeluaran terbesar anggaran penanganan Covid-19 digunakan untuk pembelian APD lengkap untuk petugas kesehatan dan tim gugus Covid-19.

"Memang yang terbesar pembelian untuk APD. Masker N-95, sarung tangan, baju, rapid test," ungkapnya.

Dana awal penanganan Covid-19 tersebut kata Sinto, masih belum cukup.

Pihaknya berencana mengajukan kembali penggunaan dana BTT untuk membeli APD, alat rapid test dan lain sebagainya.

"Kita juga akan membeli mobile pcr, supaya sintang bisa melakukan test PCR sendiri, setengah dananya dibantu provinsi. Kita sudah pesan, janjinya 2 minggu bisa datang," kata Sinto.

Mengenai biaya pasien sampai sembuh, Sinto tidak bisa merincikan.

Menurutnya hal itu harus dikonfirmasi ke pihak rumah sakit.

Sebab, rincian biaya perawatan pasien hingga sembuh tergantung pada gejala pasien, baik ringan, sedang dan berat.

"Mungkin tanya ke rumah sakit. Karena begini, kan pasien yang dirawat semua OTG, cuma sebelumnya ada beberapa pasien yang agak berat sampai perawatan khusus karena sesak nafas."

"Sementara yang lainnya sekarang OTG, perawatannya hanya isolasi, kita kasih makanan, obat, kontrol dokter, rontgen, cek darah, itu saja."

"Untuk pastinya, konfiirmasi ke rumah sakit, pasien dengan gejala ringan, sedang dan berat itu kisaran berapa. Yang besar tetap biaya pemakaian apd, karena petugas kesehatan yang memeriksa pasien mengenakan APD lengkap," tukasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved