Virus Corona Masuk Kalbar
Gubernur Sutarmidji Sebut Kota Pontianak Saat Ini Jadi Cerminan dari Semua Daerah di Kalbar
Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa seluruh sektor akan dibuka pelan-pelan yang biasa dengan pembatasan sedikit.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan bahwa saat ini Kota Pontianak menjadi menjadi cerminan dari semua daerah di Kalbar.
Saat ini di Kota Pontianak dari hasil rapid test ada 500 orang yang dinyatakan reaktif.
Namun sekarang tinggal 100 lebih dan itu turun drastis.
Rapid test sudah mencapai angka 18.000 ribu dan terus berjalan, sekaligus dilakukan tracing.
• Niat Bersilaturahmi, Seorang Pria di Pontianak Kalbar Justru Dibacok Ayah Kandung
Kota Pontianak juga diprediksi oleh para pakar bahwa pada tanggal 14 Mei 2020 dengan tingkat keterjangkitan waktu itu diprediksi 45 persen penduduk Pontianak artinya sekitar 200 ribu.
"Kami bahu-membahu bersama TNI Polri bagaimana menjaga supaya tidak terjadi."
"Saat ini kan daerah Kalimantan yang lain tinggi. Awalnya kita sudah puluhan mereka masih nol, sekarang meraka sudah dua kali bahkan tiga kali lipat dari kita," ujarnya.
Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa seluruh sektor akan dibuka pelan-pelan yang biasa dengan pembatasan sedikit.

Tapi ada yang tetap jalan dengan pembatasan ketat, tapi terkait hal itu harus disiapakan terutama untuk sekolah.
Sejauh ini di Kalbar terkait pasar tidak ada larangan dan aktivitas pasar tetap berjalan tinggal masyarakat yang harus menggunakan masker dan jaga jarak.
Ia mengatakan bawah ada 4 provinsi yang menerapkan PSBB dan ada 25 kabupaten kota yang diperintahkan oleh Presiden kepada TNI Polri untuk melakukan sterilisasi.
Namun Kalbar tidak termasuk di daerah-daerah tersebut.
"Kalbar bisa normal asal masyarakat tetap disiplin. Sejauh ini memang tantangannya masyarakat tidak disiplin saja."
"Lalu kita juga akan terus melakukan sosialisai melalui media dan lainnya," ujarnya.
Sutarmidji mengatakan akan terus melakukan sosialisasi terkait penerapan New Normal di Kalbar mulai dari tingkat desa.