Jalur Pengkadan - Jongkong Kapuas Hulu Terendam Banjir, Warga Terpaksa Angkut Motor dengan Rakit
Dengan demikian Kapolsek mengimbau, kepada warga masyarakat Kecamatan Pengkadan untuk selalu waspada terhadap bahaya bencana
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Kapolsek Pengkadan, Ipda Jaspian mengatakan, pihaknya telah melakukan patroli dalam rangka pemantauan lokasi banjir di wilayah Kecamatan Pengkadan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (28/5/2020).
"Untuk sementara jalur Pengkadan - Jongkong tidak bisa dilalui kendaraan roda dua, roda empat maupun roda enam, dikarenakan Jembatan Sungai Timpak batas antara Dusun Semelangit Desa Sirajaya dengan Desa Mawan Kecamatan Pengkadan terendam air," ujarnya.
Jaspian menjelaskan, untuk sepeda motor atau roda dua masih bisa lewat dengan menggunakan rakit yang dibuat oleh warga dengan dibantu oleh anggota Bhabinkamtibmas Polsek Pengkadan, Bripda Ragil Pratama bersama dengan warga masyarakat setempat.
• Pospam Terminal Batu Layang Polsek Pontianak Utara Berikan Imbauan Masker dan Cuci Tangan
"Untuk banjir tersebut tidak akan lama, paling sekitar 4 sampai 6 jam.
Sekarang sudah mulai surut, dan sebentar lagi jalan sudah bisa dilewati kembali normal," ucapnya.
Menurutnya, saat ini ada beberapa Desa di Kecamatan Pengkadan terjadi banjir, seperti di Dusun Semelangit, Desa Sirajaya, Desa Kerangan Panjang, Desa Mawan dan Desa Pengkadan Hilir.
"Banjir yang terjadi tersebut akibat dari hujan semalaman di hulu sungai Pengkadan," ujarnya.
Dengan demikian Kapolsek mengimbau, kepada warga masyarakat Kecamatan Pengkadan untuk selalu waspada terhadap bahaya bencana.
"Saat musim hujan dengan curah hujan yang sangat tinggi dapat berpotensi terjadinya bencana banjir, maupun tanah longsor," ungkapnya.
Banjir di Sambas
Jalan Ruas Sebawi - Sambas, saat ini tergenang banjir kurang lebih 10-20 Centimeter (Cm), Kamis (28/5/2020).
Ruas jalan di sekitaran Kantor Camat Sebawi itu, tergenang banjir sejak subuh tadi.
Hal itu disebabkan oleh hujan yang turun sejak kemarin, yang tidak henti-henti melanda wilayah Kabupaten Sambas.
Warga Sebawi, Didip membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan hal itu dikarenakan curah hujan yang tinggi, dan mengakibatkan air meluap.