HASIL Lomba Menulis Surat Mendikbud Nadiem Makarim, Simak Kesan & Pengalaman Belajar dari Rumah TVRI

Adapun tema yang diangkat yaitu Hikmah Ramadan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
kemdikbud.go.id
HASIL Lomba Menulis Surat Mendikbud Nadiem Makarim, Simak Kesan & Pengalaman Belajar dari Rumah TVRI 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI telah mengumumkan hasil Hasil Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim 22 Mei 2020 lalu.

Adapun Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim dimulai sejak 11 Mei 2020.

Adapun tema yang diangkat yaitu Hikmah Ramadan di Masa Pandemi, Surat untuk Mas Menteri Nadiem Makarim.

Untuk itu, para guru dan murid diminta menceritakan kesan dan pengalaman mengajar dan belajar selama bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19.

TUGAS TVRI Pekan ke-7 Belum Dirilis, Tonton Kesan & Pengalaman Belajar dari Rumah Selasa 26 Mei 2020

Dilansir Tribunpontianak.co.id dari laman resmi Kemdikbud.go.id,  adapun Hasil Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim 22 Mei 2020 sebagai berikut:

Hikmah Ramadan di Masa Pandemi

Cerita Inspiratif Guru dan Murid

Berikut 5 (lima) surat paling inspiratif yang terpilih sebagai pemenang Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim.

Kategori Guru

1. Santi Kusuma Dewi (SMP Islam Baitul Izzah, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur)

2. Maria Yosephina (SDK Kaenbaun, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur)

Kategori Murid

1. Rivaldi (SD 016 Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur)

2. Atrice (SD Y PPK Gembala Baik Abepura, Kota Jayapura, Papua)

3. Alfiatus (SDN Pandemawu Barat 1, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur)

Kesan dan pengalaman mereka selama menjalani masa belajar dari rumah, serta rasa toleransi dan gotong royong selama bulan Ramadan, akan disiarkan langsung di TVRI Nasional dan akun Youtube KEMENDIKBUD RI, pada Selasa, 26 Mei 2020, pukul 10.00 WIB.

Pengumuman jadwal berbagi Kesan dan pengalaman mereka selama menjalani masa belajar dari rumah
Pengumuman jadwal berbagi Kesan dan pengalaman mereka selama menjalani masa belajar dari rumah (kemdikbud.go.id)

Seperti diketahui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI telah mengadakan Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud Nadiem Makarim dimulai sejak 11 Mei 2020.

Persyarat dan ketentuan Lomba Menulis Surat untuk Mendikbud :

- Peserta adalah guru (semua jenjang) dan murid SD yang berada di wilayah Republik Indonesia

- Tema surat adalah pengalaman mengajar dan belajar selama bulan Ramadan di masa pandemi Covid-19 (harus mengandung unsur gotong royong dan toleransi) serta kesan bulan Ramadan dan harapan akan perayaan Idul Fitri nanti

- Setiap peserta hanya dapat mengirimkan 1 (satu) surat kepada Mendikbud

- Surat harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Surat tidak mengandung unsur SARA, Pornografi, dan politik

- Surat harus orisinil/tidak plagiat

- Surat dapat diketik atau ditulis tangan

- Panjang surat maksimal 250 kata atau maksimal 1 (satu) lembar kertas ukuran A4

- Peserta harus mencantumkan 2 (dua) nomor telepon yang bisa dihubungi, identitas diri (foto KTP/foto KTP orang tua atau wali murid), dan foto peserta dengan ukuran maksimal 1 (satu) MB Surat yang dikirimkan menjadi hak milik Kemendikbud

- Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat

Pengiriman surat dimulai tanggal 11 Mei 2020 dan paling lambat diterima tanggal 17 Mei 2020 pukul 18.00 WIB

Mekanisme pengiriman:

Peserta menuliskan surat kepada Mendikbud sesuai format, syarat, dan ketentuan yang berlaku Surat dikirimkan dengan format: (NAMA)_(GURU/MURID)_(ASAL SEKOLAH)_(KOTA)

Surat dapat dikirimkan melalui surat elektronik/email ke: cerdasberkarakter@kemdikbud.go.id
Surat dengan tulisan tangan dapat difoto dan dikirimkan melalui whatsapp ke nomor 0822 9777 7058 (untuk guru) dan 0856 9777 7058 (untuk murid)

2 (dua) surat guru dan 2 (dua) surat murid dengan cerita paling menginspirasi akan bertemu dan berdiskusi langsung secara daring dengan Mas Menteri Nadiem Makarim

Jadwal Belajar dari Rumah Pekan ke-7 Tidak Dirilis

Tak seperti pada pekan-pekan sebelumnya, Program Belajar dari Rumah (BDR) untuk pekan ke-7 di TVRI masih belum dirilis.

Terlebih murid semua tingkatan mulai PAUD, SD, SMP, SMA/SMK masih menikmati libur momentum hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H.

Dengan begitu tugas para murid semua tingkatan mulai PAUD, SD, SMP, SMA/SMK sederajat ditiadakan selama sepekan ini.

Berikut link live streaming TVRI dan Akun Youtube KEMENDIKBUD RI dalam Program Belajar di Rumah:

1. Vidio Klik Link>>>

2. MeTube Klik Link>>>

3. TVRI Klik Link>>>

4. UseeTV Klik Link>>>

5. TVRI (2) Klik Link>>>

6. TV Bersama Klik Link>>>

7. Youtube KEMENDIKBUD RI Klik Link>>>

Belajar dari Rumah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan alternatif kegiatan pembelajaran selama anak belajar di rumah karena terdampak masa pandemi Covid-19.

Pembelajaran dalam BDR ini tidak mengejar ketuntasan kurikulum, tetapi menekankan pada kompetensi literasi dan numerasi.

Selain untuk memperkuat kompetensi literasi dan numerasi, tujuan lain program BDR adalah untuk membangun kelekatan dan ikatan emosional dalam keluarga.

Khususnya antara orang tua/wali dengan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta menumbuhkan karakter positif.

Belajar dari rumah sebelumnya dapat disaksikan oleh anak usia PAUD dan sederajat, SD dan sederajat, SMP dan sederajat, serta SMA/SMK dan sederajat. 

Sekolah Direncanakan Dibuka Juli 2020

Kemendikbud telah merencanakan kembali membuka sekolah pada bulan Juli nanti.

Dilansir dari Kompas.com, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) memastikan tidak akan melakukan pengunduran tahun ajaran baru sekolah.

Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem merencanakan sekolah akan segera kembali dibuka pada tahun ajaran baru di bulan Juli mendatang

Sehingga apabila kebijakan membuka kembali sekolah dan proses pembelajaran di kelas, maka perlu sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Sosialisasi pola new normal

Epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security CEPH Griffith University mengatakan, pelaksanaan pola hidup baru dan pola kehidupan lainnya di berbagai sektor dan tingkatan selama pandemi covid-19 harus mulai disosialisasikan.

Hal tersebut penting mengingat potensi besar bahwa pandemi ini akan berlangsung lama, bahkan cenderung menjadi endemik.

"Sekaligus saya tidak sependapat dengan adanya pernyataan salah satu lembaga survey pemilu yang menyatakan pandemi ini akan selesai Juni," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Dicky yang telah terlibat dalam penanganan pandemi hampir 18 tahun sejak wabah SARS, HIV, dan flu burung ini menuturkan, penerapan pola kerja baru dan sekolah baru haruslah dipersiapkan dengan matang.

Dia menambahkan, pelaksanaannya baru bisa atau boleh dilakukan jika kesiapan perangkat dan prosedur skrining telah dipenuhi.

"Bila belum dilakukan skrining maka sangat tidak dianjurkan untuk dipaksakan karena berbahaya," ujar dia.

Dicky mengungkapkan, potensi penularan covid-19 dapat terjadi baik pada orang dewasa muda dan anak-anak.

Bahkan, hal ini dapat berakibat fatal atau kematian.

Dicky pun memberikan panduan umum pelaksanaan pola sekolah baru dan kerja baru di tengah pandemi yang saat ini terjadi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved